
Morgan Stanley menilai fasilitas penambangan Bitcoin berpotensi menjadi infrastruktur kunci untuk kecerdasan buatan (AI). Menurut riset terbaru bank ini, penambang Bitcoin AS yang menguasai 6,3 GW situs operasional, dengan tambahan 2,5 GW sedang dibangun, bisa memanfaatkan pusat data mereka untuk AI, terutama High-Performance Computing (HPC).
Analis Morgan Stanley menekankan, konversi ini memungkinkan AI beroperasi lebih cepat dengan risiko rendah, sementara banyak saham pertambangan masih dihargai rendah per watt dibanding pesaing. Model bank juga memperingatkan adanya kekurangan daya hingga 45 GW untuk pusat data hingga 2028, yang bisa ditutup melalui pemanfaatan situs Bitcoin.
Morgan Stanley menyimpulkan bahwa nilai ekonomi konversi tambang Bitcoin ke pusat data belum sepenuhnya dipahami, namun potensi jangka panjangnya menjanjikan untuk investasi infrastruktur, termasuk REIT.