Jakarta – Produsen kimono dan tekstil ternama Jepang, Marusho Hotta, resmi mengumumkan langkah besar dengan masuk ke bisnis kripto melalui pembangunan treasury Bitcoin. Perusahaan juga berencana mengganti nama menjadi Bitcoin Japan Corporation pada rapat umum pemegang saham 11 November 2025.
Langkah ini dilakukan setelah kesepakatan pada Juni lalu ketika Bakkt Holdings, perusahaan kustodian kripto asal AS, membeli saham pengendali Marusho Hotta. Bersamaan dengan itu, Phillip Lord (Presiden Bakkt International) ditunjuk sebagai CEO baru, sementara Akshay Naheta menjadi Ketua Dewan Direksi.
Manajemen menegaskan strategi baru ini untuk memperluas cakupan bisnis dan meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang. Transformasi ini dilakukan setelah perusahaan yang berdiri sejak 1861 itu mengalami penurunan penjualan dan membukukan kerugian tahunan dalam beberapa tahun terakhir.
Marusho Hotta bukan satu-satunya perusahaan tekstil Jepang yang masuk ke pasar kripto. Kitabo, produsen benang sintetis, sebelumnya juga mengumumkan rencana membeli Bitcoin senilai USD 5,4 juta (Rp 90 miliar) sebagai langkah awal ke sektor aset digital.
Fenomena ini mencerminkan tren lebih luas di Jepang, di mana berbagai perusahaan – mulai dari Metaplanet, Remixpoint, Gumi, hingga ANAP – semakin agresif membangun treasury Bitcoin untuk menopang bisnis di tengah stagnasi pasar tradisional.