Jakarta, 2 Oktober 2025 – September menjadi bulan penuh fluktuasi bagi pasar kripto. Bitcoin sempat melemah ke kisaran USD 107.000 (Rp 1,76 miliar) sebelum menguat hingga Rp 1,97 miliar usai The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga 0,25% dan memberi sinyal pemangkasan lanjutan. Namun, menjelang akhir bulan, isu tarif dagang kembali menekan harga, membuat Bitcoin terkoreksi di bawah Rp 1,83 miliar dan Ethereum turun ke bawah USD 4.000 (Rp 67 juta).
Dari sisi regulasi, optimisme sempat muncul setelah percepatan aturan ETF kripto yang memberi dorongan baru bagi pasar. Meski demikian, gejolak tetap terjadi akibat faktor eksternal ekonomi global.
Memasuki Oktober, investor kripto disarankan waspada terhadap sejumlah agenda penting dunia yang berpotensi menggerakkan pasar, di antaranya:
- 1 Oktober: Sidang pajak kripto di Senat AS.
- 3 Oktober: Rilis angka pengangguran AS.
- 8 Oktober: Notulen rapat FOMC The Fed.
- 15 Oktober: Rilis inflasi konsumen AS.
- 16 Oktober: Rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS.
- 29 Oktober: Keputusan suku bunga The Fed.
- 31 Oktober: Batas pembayaran kreditor Mt. Gox yang berpotensi memicu aksi jual besar.
Dengan jadwal padat tersebut, pelaku pasar memperkirakan Oktober akan kembali menjadi bulan yang menentukan arah pergerakan kripto, terutama Bitcoin.