Jakarta – Bank investasi besar Standard Chartered memproyeksikan harga Bitcoin (BTC) akan segera mencetak rekor baru dan berpotensi menembus USD 135.000 dalam waktu dekat. Bahkan, analis senior bank tersebut memperkirakan nilai Bitcoin dapat mencapai USD 200.000 pada akhir 2025.
Kepala Riset Aset Digital Global Standard Chartered, Geoff Kendrick, menyebut Bitcoin saat ini tengah memasuki fase “Uptober”, yakni tren kenaikan harga yang kerap terjadi di bulan Oktober. Berdasarkan data terbaru, Bitcoin diperdagangkan di sekitar USD 120.420, naik 1,3% dari hari sebelumnya.
Menurut Kendrick, tren kenaikan ini tidak sekadar efek musiman, melainkan didorong oleh tiga faktor utama:
- Pola pasca-halving yang berbeda – Bitcoin berhasil keluar dari tren penurunan yang biasanya terjadi setelah halving seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
- Sensitivitas terhadap ekonomi AS – Pergerakan BTC kini dipengaruhi oleh risiko fiskal dan politik di Amerika Serikat, seperti potensi government shutdown dan fluktuasi obligasi pemerintah.
- Lonjakan permintaan institusional – Dana ETF Bitcoin telah menarik arus investasi besar, dengan total USD 58 miliar, termasuk USD 23 miliar pada 2025 saja.
Kendrick menambahkan bahwa jika tren arus dana ETF terus berlanjut, Bitcoin bisa mencapai USD 200.000 pada akhir tahun.
Optimisme ini juga terlihat di kalangan trader. Data pasar prediksi menunjukkan 49% pengguna kini yakin harga BTC akan tetap di atas USD 120.000 dalam dua minggu ke depan—naik signifikan dari 20% beberapa hari sebelumnya.