Jakarta, 7 Oktober 2025 – Minat perusahaan terhadap aset digital XRP meningkat tajam seiring kejelasan regulasi kripto dan tumbuhnya partisipasi institusional di pasar aset digital. Sejumlah korporasi kini menjadikan XRP tidak hanya sebagai alat transaksi, tetapi juga sebagai aset cadangan keuangan, mirip dengan Bitcoin di neraca perusahaan besar.
Dikutip dari CoinMarketCap, beberapa perusahaan global telah mengumumkan pembelian besar XRP dalam beberapa bulan terakhir. Di antaranya, VivoPower International mengalokasikan USD 100 juta, Webus International menyiapkan dana USD 300 juta, dan Trident Digital Tech Holdings berencana menggalang hingga USD 500 juta untuk membentuk dana perbendaharaan XRP.
Selain itu, Wellgistics Health memperoleh jalur kredit USD 50 juta untuk membeli XRP, Nature’s Miracle Holding Inc. meluncurkan program senilai USD 20 juta, sementara Everything Blockchain Inc. (EBZT) membeli USD 10 juta XRP dan men-stake-nya di jaringan Flare. Dari Jepang, Gumi Inc. turut berkomitmen sekitar USD 17 juta.
Langkah kolektif ini menandai tren baru di mana perusahaan mulai mendiversifikasi portofolio keuangan mereka dengan XRP sebagai aset strategis di ekosistem blockchain.
Chatbot AI milik xAI, Grok, melakukan simulasi dampak pembelian besar-besaran terhadap harga XRP. Jika 100 perusahaan membeli total 30 miliar XRP — setengah dari suplai beredar saat ini — dengan harga rata-rata USD 3,03 per token, total investasi akan mencapai sekitar USD 89,1 miliar.
Grok memperkirakan, dalam 3–6 bulan harga XRP dapat naik ke kisaran USD 5–10, lalu mencapai USD 15–30 dalam 6–12 bulan. Jika tren akumulasi korporasi berlanjut selama 1–2 tahun, nilai XRP berpotensi melesat hingga USD 50–100 per token.
Proyeksi ini menegaskan bahwa adopsi institusional besar-besaran dapat secara signifikan mengubah dinamika pasar dan membawa XRP ke level harga yang belum pernah terjadi sebelumnya.