Jakarta – Bitcoin dan emas kembali mencetak rekor bersejarah di pasar global. Pada Kamis (9/10/2025), harga Bitcoin melonjak menembus USD 126.000, sementara emas mencapai USD 4.000 per ons, tertinggi sepanjang masa.
Kedua aset tersebut menunjukkan korelasi kuat sebagai penyimpan nilai (store of value) di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurut analis kripto Matthew Sigel dari VanEck, nilai pasar Bitcoin berpotensi mencapai setengah kapitalisasi emas yang saat ini sekitar USD 27 triliun. Jika terealisasi, harga Bitcoin bisa menembus USD 644.000 per BTC.
Analis lain, Ted Pillows, menilai pergerakan Bitcoin kerap mengikuti tren emas dengan jeda sekitar delapan minggu. Ia memperkirakan kuartal IV 2025 akan menjadi momen penting bagi kenaikan harga BTC meski berpotensi disertai koreksi jangka pendek.
Sementara itu, emas masih unggul dari Bitcoin sepanjang tahun ini dengan kenaikan sekitar 50%, dipicu pelemahan dolar AS dan kekhawatiran terhadap kebijakan ekonomi global. Kondisi ini membuat emas tetap menjadi aset aman (safe haven) utama.
Pandangan analis pun terbelah. Peter Brandt memperingatkan potensi koreksi setelah reli emas, sedangkan Peter Schiff menilai kenaikan Bitcoin masih terbatas dan harus mencapai USD 148.000 untuk menyamai rekor sebelumnya terhadap emas.
Menariknya, lembaga keuangan besar mulai melirik Bitcoin sebagai aset cadangan. Deutsche Bank memprediksi dalam lima tahun ke depan, bank-bank sentral dapat menambah Bitcoin ke dalam cadangan devisa, menandai babak baru di mana Bitcoin dan emas berdiri sejajar sebagai dua aset lindung nilai paling berharga di dunia.