Aster DEX resmi menghentikan sementara program airdrop token ASTER setelah muncul banyak keluhan dari komunitas terkait ketidaksesuaian alokasi yang diterima oleh pengguna. Tim Aster menyatakan telah menemukan masalah teknis dalam perhitungan distribusi, di mana sebagian pengguna menerima jumlah token yang tidak sesuai dengan rasio snapshot yang dijanjikan.
Dalam pernyataan resminya, Aster menjelaskan bahwa alokasi pengguna seharusnya tidak lebih rendah dari persentase kepemilikan mereka saat snapshot pada setiap epoch. Saat ini, tim tengah meninjau ulang semua data alokasi dan akan memperbarui angka-angka yang terdampak sebelum airdrop dilanjutkan.
Sebagai bentuk kompensasi dan transparansi, Aster membuka opsi refund dalam bentuk USDT, yang bisa diambil satu hari setelah airdrop dilakukan. Pengguna akan diberikan waktu 48 jam untuk memilih apakah ingin tetap menerima airdrop atau mengambil refund.
Meski ditunda sementara, jadwal distribusi token tetap ditargetkan berlangsung sebelum 20 Oktober. Aster mengatakan bahwa jeda ini penting agar mereka dapat memverifikasi seluruh data dengan akurat dan memastikan keadilan dalam distribusi.
Aster menambahkan bahwa penundaan ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk menjaga transparansi dan kepercayaan komunitas. Proses peninjauan alokasi sedang berjalan, dan tim menyambut semua masukan dari komunitas selama proses ini berlangsung.
Quinten menuding bahwa mayoritas airdrop justru diambil oleh pihak dalam (insider), dan hanya sebagian kecil yang dibagikan ke publik. Ia menyebut 95 persen dari total airdrop jatuh ke tangan kelompok tertentu, sementara pengguna biasa hanya kebagian ‘remah-remah’.
“Airdrop ini seolah di-farm oleh tim internal sendiri,” tulis Quinten.
Kendati demikian, ia menambahkan bahwa alokasi kecil justru positif untuk harga, karena membuat pasokan ASTER tetap ketat dan mendorong kenaikan nilai.
Pernyataan Quinten mendapat perhatian dari Changpeng Zhao, pendiri Binance, yang bertanya apakah data yang disebutkan memang akurat. Quinten menjawab bahwa data refferal memang mendominasi penilaian akhir, sehingga peserta lainnya hanya mendapatkan bagian kecil.
Sebelum peninjauan ini, Aster sempat mencatat volume tertinggi di sektor DEX Perpetual, memperkuat posisinya di tengah persaingan platform terdesentralisasi. Namun, masalah ini menjadi ujian serius terhadap kredibilitas dan transparansi Aster di mata komunitas.