Pertarungan dua aset besar kembali memanas. Harga emas baru saja menembus rekor psikologis $4.000 per ons, sementara Bitcoin (BTC) masih berjuang di sekitar $121.000 setelah sempat menyentuh $125.000 awal Oktober 2025.
Kenaikan emas menandai lonjakan permintaan aset lindung nilai di tengah kekhawatiran global, inflasi tinggi, dan pelemahan dolar AS.
Di sisi lain, Bitcoin masih menunjukkan volatilitas tinggi dengan peluang cuan lebih besar bagi investor yang tahan risiko.
Emas Naik Karena Ketakutan, Bitcoin Karena Keyakinan
Melansir dari CryptoTicker, lonjakan harga emas dipicu oleh arus masuk besar ke ETF emas, pembelian bank sentral, serta turunnya indeks dolar (DXY).
Goldman Sachs bahkan memproyeksikan harga emas bisa menembus $4.900 pada 2026, menyebut reli ini sebagai “debasement trade” atau upaya investor melindungi aset dari penurunan nilai mata uang.
Sebaliknya, Bitcoin bergerak karena dorongan kepercayaan pada aset digital di tengah pelonggaran moneter dan meningkatnya minat institusi.
Walau sempat terkoreksi dari puncak $125.000, BTC masih mencatat kenaikan signifikan dari level $107.000 pada September.