Jakarta – Pasar mata uang kripto kembali bergejolak pada Sabtu (12/10/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 100% untuk impor dari China dan kontrol ekspor baru terhadap perangkat lunak. Kebijakan tersebut memicu likuidasi senilai lebih dari USD 19 miliar, yang disebut Coinglass sebagai “likuidasi terbesar dalam sejarah kripto.”
Di tengah kepanikan pasar, kabar tragis datang dari Ukraina. Konstantin Galish, pedagang dan influencer kripto berusia 32 tahun, ditemukan tewas di dalam mobil Lamborghini miliknya di Kyiv. Polisi menduga Galish meninggal akibat bunuh diri, setelah ditemukan pistol yang terdaftar atas namanya di lokasi kejadian.
Galish, juga dikenal dengan nama Kostya Kudo atau Konstantin Ganich, merupakan figur populer di komunitas kripto Ukraina. Ia mendirikan Cryptology Key dan Cryptology Key Trading Academy, platform edukasi dengan ratusan ribu pengikut di YouTube dan Instagram.
Menurut laporan media lokal, Galish diduga kehilangan sekitar USD 30 juta dana investor akibat kejatuhan pasar kripto. Sehari sebelum kematiannya, ia sempat mengirim pesan perpisahan kepada keluarganya, menandakan tekanan berat secara pribadi maupun profesional.
Kepolisian Kyiv telah membuka penyelidikan berdasarkan Pasal 115 KUHP Ukraina tentang pembunuhan berencana dengan indikasi bunuh diri. Pihak berwenang juga menelusuri kemungkinan adanya pemerasan atau konflik bisnis terkait aktivitas perdagangan kripto Galish.
Tragedi ini menjadi simbol sisi gelap dunia kripto, di mana gejolak harga yang ekstrem tidak hanya mengguncang pasar global, tetapi juga berpotensi menghancurkan kehidupan para pelaku di dalamnya.