Ketua The Fed, Jerome Powell, memberi sinyal kuat bahwa era pengetatan moneter akan segera berakhir.
Dalam pidatonya di National Association for Business Economics Annual Meeting di Philadelphia, Powell menyebut bahwa Quantitative Tightening (QT) atau kebijakan pengurangan neraca keuangan bank sentral, akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan.
“Kita mungkin mendekati akhir dari kontraksi neraca The Fed dalam waktu dekat,” tegasnya
Ia menambahkan bahwa fase Quantitative Easing (QE) akan segera dimulai untuk menjaga stabilitas likuiditas pasar.
Sinyal ini menjadi titik balik penting bagi pelaku pasar crypto yang selama dua tahun terakhir tertekan akibat kebijakan suku bunga tinggi.
Berdasarkan data agregat TradingView, BTC/USD sempat bangkit dari level support kuat di kisaran $110.000, menandakan area psikologis baru pasca peristiwa deleveraging besar yang sempat menghapus kapitalisasi pasar hingga $20 miliar minggu lalu.
Kenaikan ini bukan semata reaksi teknikal. Dalam data CryptoQuant, whales tercatat meningkatkan akumulasi Bitcoin ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Di saat yang sama, tekanan jual di pasar derivatif mulai menurun, mengindikasikan potensi pergeseran sentimen menuju optimisme baru.
QE Jadi Pemicu Potensi Bull Run crypto
Secara historis, kebijakan QE atau pembelian aset oleh bank sentral untuk menambah likuiditas selalu menjadi bahan bakar utama bagi aset berisiko seperti saham dan crypto.
Dengan berakhirnya QT dan potensi pemangkasan suku bunga (rate cuts), pasar menilai bahwa likuiditas akan kembali mengalir deras ke sektor aset digital.
Efek domino dari kebijakan ini mulai terasa ketika pelaku pasar memindahkan dananya ke instrumen dengan potensi imbal hasil lebih tinggi.
Data Reverse Repo The Fed turut memperkuat sinyal ini. Volume dana yang sebelumnya “diparkir” oleh lembaga keuangan di The Fed kini turun tajam dari puncak lebih dari$2 triliun pada 2022 menjadi hanya sekitar US$4,1 miliar pada 2025.