Founder blockchain layer-1 Monad, Keone Hon, mengimbau komunitas agar tetap waspada setelah ditemukan iklan palsu yang muncul di kanal Telegram resmi proyek tersebut menjelang pelaksanaan airdrop token MON.
Dalam pernyataannya di platform X pada Selasa (14/10/2025), Hon menjelaskan bahwa pihak tidak bertanggung jawab telah membeli slot iklan di Telegram yang ditampilkan langsung pada kanal pengumuman resmi Monad, kanal yang seharusnya hanya berisi informasi dari pihak internal proyek. Iklan tersebut meniru tampilan portal klaim airdrop resmi dengan tujuan menipu pengguna agar mengakses tautan berbahaya.
“Cukup mengejutkan bahwa Telegram dapat menampilkan konten dari pihak ketiga di kanal yang seharusnya hanya berisi pembaruan resmi dari satu entitas,” ujar Hon.
Insiden ini terjadi hanya beberapa jam sebelum pembukaan airdrop Monad yang dijadwalkan pada 14 Oktober 2025 pukul 20.00 WIB. Menanggapi situasi tersebut, Hon mengingatkan para pengguna agar tidak bertindak tergesa-gesa dan selalu memverifikasi keaslian setiap tautan yang diterima.
“Jangan terburu-buru, dan pastikan untuk memeriksa dengan teliti sebelum melakukan tindakan apa pun,” tegasnya, sambil menambahkan bahwa portal klaim akan dibuka selama tiga minggu hingga 3 November 2025, sehingga tidak diperlukan tindakan cepat.
Token MON Diperdagangkan di Hyperliquid Sebelum Listing
Monad merupakan blockchain layer-1 yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), dikembangkan untuk meningkatkan skalabilitas dan kecepatan transaksi hingga 10.000 transaksi per detik (TPS) dengan finalitas hampir instan berkat sistem eksekusi paralel dan lapisan konsensus yang dioptimalkan.
Menjelang acara Token Generation Event (TGE), token MON yang belum resmi diluncurkan telah diperdagangkan di pasar perpetual futures Hyperliquid dengan harga sekitar US$0,07. Angka tersebut mencerminkan valuasi terdilusi penuh atau Fully Diluted Valuation (FDV) sebesar US$7 miliar, berdasarkan total suplai 100 miliar token.
Antusiasme pasar ini menunjukkan tingginya ekspektasi terhadap peluncuran mainnet Monad dan potensinya untuk bersaing dengan jaringan blockchain berperforma tinggi lainnya.
Tim Monad mengklaim bahwa jaringan mereka berhasil mengatasi blockchain trilemma, yaitu tantangan untuk mencapai tiga aspek utama secara bersamaan, skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi.
Kendati iklan berbahaya tersebut berhasil muncul di kanal Telegram, kontennya secara jelas melanggar kebijakan platform. Telegram secara tegas melarang iklan menyesatkan, manipulatif, atau mengandung phishing, serta promosi produk dan layanan keuangan berisiko tinggi.
“Iklan tidak boleh mempromosikan aktivitas phishing, termasuk layanan yang menipu pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau data lainnya,” tulis Telegram dalam pedoman resminya.