Jakarta — Analis kripto ternama Michael van de Poppe menilai bahwa pasar kripto saat ini sudah tidak lagi mengikuti pola siklus empat tahunan yang selama ini dianggap sebagai acuan utama dalam pergerakan harga Bitcoin.
Dilansir dari U.Today (16/10/2025), Van de Poppe menjelaskan bahwa perilaku pasar kripto kali ini menunjukkan dinamika yang berbeda dari siklus-siklus sebelumnya. Ia mengemukakan tiga alasan utama di balik pandangannya:
- Fenomena “Uptober” yang biasanya identik dengan kenaikan harga di bulan Oktober berubah menjadi “Downtober”, dengan aksi jual besar-besaran pada 10 Oktober yang menyebabkan likuidasi posisi leverage senilai USD 19 miliar.
- Altcoin kali ini tidak menunjukkan reli yang biasa terjadi dalam fase bull market sebelumnya.
- Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru sebelum peristiwa halving, yang tidak pernah terjadi pada siklus-siklus terdahulu.
Van de Poppe mencatat bahwa Bitcoin sempat menyentuh harga tertinggi USD 126.198 pada 6 Oktober 2025, sebelum terkoreksi ke kisaran USD 111.830, atau turun sekitar 11,5%. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut belum menandakan pasar bearish baru.
Menurutnya, pasar baru bisa dikatakan benar-benar bearish jika harga Bitcoin turun lebih dari 20% dan bertahan di bawah level tersebut dalam waktu lama.
Ia juga menyimpulkan bahwa siklus empat tahunan Bitcoin telah usang, karena pasar kini dipengaruhi oleh faktor yang lebih kompleks, seperti dampak makroekonomi global dan perilaku investor yang semakin matang.
“Siklus empat tahun tidak ada lagi. Kita harus menghapus seluruh tesis itu,” tegas Van de Poppe, sembari memprediksi bahwa fase siklus saat ini masih akan berlangsung 1,5 hingga 2 tahun lagi sebelum mencapai puncak baru.