Jakarta — Pasar aset kripto berbalik merah pada 14 Oktober 2025 setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menghentikan impor minyak goreng dari China, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan dagang Beijing.
Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menuding China “bertindak bermusuhan secara ekonomi” dengan tidak membeli kedelai dari Amerika Serikat, dan menyebut pihaknya mempertimbangkan penghentian perdagangan minyak goreng serta produk lainnya dari negeri tirai bambu.
Pernyataan tersebut langsung mengguncang pasar. Dikutip dari Yahoo Finance, hanya dalam satu jam setelah unggahan Trump, seluruh aset kripto utama berubah merah:
- Bitcoin (BTC) turun 2,4% ke USD 112.861
- Ethereum (ETH) anjlok 3,3% ke USD 4.108
- Solana (SOL) merosot 3,7% ke USD 199,81
- XRP jatuh 5,7% ke USD 2,48
Menurut Kraken, total kapitalisasi pasar kripto susut sekitar 2,9% menjadi USD 3,93 triliun, atau setara dengan penurunan sekitar USD 110 miliar.
Data Coinglass mencatat sekitar USD 9,65 juta posisi dilikuidasi hanya dalam satu jam, terdiri dari USD 0,91 juta posisi long dan USD 8,73 juta posisi short. Dalam 24 jam terakhir, total likuidasi mencapai USD 715,13 juta, dengan ETH memimpin sebesar USD 6,47 juta, disusul BTC dan CLO.
Pekan sebelumnya, pasar kripto juga sempat mengalami kejatuhan hebat setelah Trump mengumumkan tarif 100% untuk seluruh impor China, yang memicu rekor likuidasi harian senilai USD 19,2 miliar — terbesar sejak masa pandemi.
Lonjakan aktivitas membuat platform besar seperti Binance dan Coinbase sempat kewalahan menghadapi arus keluar investor.
Analis memperingatkan potensi penurunan lanjutan, dengan beberapa pihak menyebut pasar tengah memasuki zona resistensi kuat, meski sebagian lainnya menilai gejolak ini belum menandai awal dari pasar bearish baru.