Setelah koreksi besar di pasar kripto pekan lalu, banyak altcoin kini berada di level harga diskon.
Bitcoin (BTC) sempat jatuh ke sekitar $107.000, sementara nilai total posisi short mencapai $17 miliar di level $125.000.
Namun di tengah tekanan itu, muncul deretan altcoin di bawah $1 yang dinilai masih undervalued dan berpotensi pulih lebih cepat saat tren bullish kembali.
1. Sei Network: Dominasi Tokenisasi RWA
Sei Network (SEI) menarik perhatian investor besar karena transformasinya menjadi financial app chain yang efisien dan cepat.
Platform ini kini menjadi rumah bagi aset-aset institusional seperti BlackRock ICS USD Liquidity Fund dan Brevan Howard Master Fund yang masuk lewat proyek tokenisasi dari KAIO.
Selain itu, Securitize, platform tokenisasi terbesar dengan $4,5 miliar AUM, juga aktif di Sei. Dukungan data pasar global dari Chainlink DataLink memperkuat posisinya di sektor Real World Assets (RWA).
Dengan harga $0,21, analis Ali Martinez memperkirakan potensi rebound parabolik mirip performa SUI pada 2024.
2. Ondo Finance: Infrastruktur Wall Street di Blockchain
Ondo Finance (ONDO) tetap menjadi pemain utama dalam sektor RWA . Setelah meluncurkan fitur Global Markets pada September, proyek ini memungkinkan sekuritas publik diperdagangkan di blockchain.
Pada 6 Oktober, Ondo menuntaskan akuisisi Oasis Pro, broker-dealer berlisensi di AS, yang memberi akses langsung ke pasar keuangan tradisional.
Harga ONDO kini berada di kisaran $0,76 dengan kapitalisasi pasar $2,4 miliar, tanpa jadwal token unlock hingga Januari 2026.
Banyak analis menilai ONDO masih undervalued karena posisinya sebagai jembatan antara institusi dan DeFi.
3. Pudgy Penguins (PENGU)
Pudgy Penguins (PENGU) membuktikan bahwa meme coin bisa punya nilai nyata. Koleksi NFT-nya kini hadir dalam bentuk fisik di Walmart dan Target, dengan lebih dari 2 juta mainan terjual.
Game mobile Pudgy Party juga telah mencapai 750.000 unduhan hanya dalam enam minggu.
Tak hanya itu, Canary Capital mengajukan ETF berbasis PENGU dan NFT-nya, membuka peluang adopsi institusional.
Dengan harga $0,023 dan kapitalisasi $1,46 miliar, PENGU tengah berada di fase akumulasi, dengan potensi rebound ke $0,035 menurut Ali Martinez.
4. Cronos: Utility Token dengan Momentum Baru
Token native milik Crypto.com, Cronos (CRO), kembali naik daun setelah integrasi dengan Morpho Lending Vaults, yang memperluas ekosistem pinjam-meminjam aset seperti WBTC dan Ethereum (ETH).
Namun berita terbesar datang dari Trump Media Group dan Crypto.com, yang dikabarkan membeli 584 juta CRO untuk menjadikannya token utilitas di platform Truth Social.
Harga sempat melonjak dari $0,16 ke $0,38, sebelum stabil di $0,15 dengan kapitalisasi pasar $5,4 miliar. Langkah ini memperkuat posisi CRO di antara token utilitas lintas sektor.
5. Ethena Labs: Gebrakan Stablecoin Sintetis
Ethena Labs (ENA) memperkenalkan konsep synthetic stablecoin (USDe) yang didukung kombinasi aset kripto dan posisi short futures. Model ini berbeda dari stablecoin tradisional berbasis fiat.
Ethena juga meluncurkan produk Whitelabel Stablecoin-as-a-Service, termasuk $jupUSD sebagai stablecoin resmi Jupiter DEX di Solana.
Kolaborasi dengan UR memungkinkan pengguna mendapat 5% APY dari penyimpanan USDe.
Harga ENA saat ini $0,42 dengan kapitalisasi $3 miliar. Meski sempat terkoreksi akibat unlock 172 juta token pada awal Oktober 2025, analis menilai potensi pemulihan masih terbuka di kuartal berikutnya.