Jakarta, 17 Oktober 2025 — Ekonom dan kritikus Bitcoin, Peter Schiff, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Bitcoin, menyebut aset kripto tersebut telah gagal menjalankan perannya sebagai “emas digital.” Pernyataannya memicu perdebatan sengit dengan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), di media sosial, memperlihatkan kembali ketegangan antara aset tradisional dan mata uang digital.
Dikutip dari CoinMarketCap, nilai Bitcoin tercatat turun 20% terhadap emas sejak Agustus 2025, sementara harga emas justru menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Schiff menilai penurunan ini membuktikan bahwa Bitcoin bukanlah penyimpan nilai (store-of-value) yang andal seperti emas, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurut Schiff, arus masuk ke ETF Bitcoin mulai melambat dan aktivitas whale (investor besar) semakin memengaruhi harga pasar. Ia menegaskan bahwa volatilitas Bitcoin dan korelasinya dengan pasar kripto memperlihatkan kelemahannya dibandingkan emas, yang tetap tangguh di masa inflasi.
Menanggapi hal itu, CZ dan sejumlah tokoh kripto lain seperti Brian Shuster membela Bitcoin, menyebut volatilitasnya sebagai fenomena jangka pendek. Mereka menekankan bahwa pasokan Bitcoin yang terbatas dan sifatnya yang tahan sensor tetap menjadikannya aset unik dengan potensi jangka panjang.
Para analis menilai, masa depan Bitcoin akan sangat bergantung pada perkembangan regulasi dan teknologi. Sementara emas diperkirakan masih akan mendominasi minat investor dalam jangka pendek, pasar kini menanti bagaimana Bitcoin dapat kembali menegaskan perannya di tengah perubahan ekonomi global.