Aset kripto BNB tengah berada di persimpangan penting setelah grafik harga menunjukkan pola double top di area $1.350–$1.375.
Formasi ini menjadi sinyal teknikal klasik yang kerap menandakan pembalikan arah dari tren naik menuju tren koreksi yang berarti menandakan harga BNB bisa saja anjlok.
Simak analisa lengkapnya terkait pola double top yang sedang muncul.
Dalam dua pekan terakhir, BNB gagal menembus area resistensi $1.350 sebanyak dua kali, memperlihatkan gejala kelelahan tren (trend exhaustion). Jika tekanan jual berlanjut dan harga ditutup di bawah $1.100, pola bearish ini bisa terkonfirmasi penuh.
Secara teknikal, penurunan di bawah level tersebut berpotensi membuka ruang koreksi hingga 30%, dengan target harga di sekitar $835 pada akhir Oktober atau awal November.
Selain faktor teknikal, kondisi pasar juga dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas penarikan dana besar-besaran dari beberapa platform global. Arus keluar dana ini mencerminkan menurunnya selera risiko investor terhadap aset berkapitalisasi besar seperti BNB.
Pergerakan dana skala jumbo yang mencapai puluhan miliar dolar menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas pasar kripto jangka pendek, terutama karena efek domino pada likuiditas lintas ekosistem.
Beberapa analis menilai, kondisi ini bisa menjadi pemicu koreksi lebih dalam jika tekanan terus berlanjut.
Level Teknis Jadi Penentu Arah Selanjutnya
Meski menghadapi tekanan besar, BNB masih bertahan di atas dua garis rata-rata pergerakan penting yaitu 20-day EMA di kisaran $1.155 dan 50-day EMA di sekitar $1.042.
Selama kedua zona ini mampu bertahan, peluang terjadinya rebound teknikal masih terbuka. Namun, jika harga menembus kedua level tersebut, potensi koreksi menuju area $835 semakin kuat.
Trader jangka pendek kini banyak memantau reaksi harga di area $1.100 sebagai titik konfirmasi arah tren selanjutnya — apakah BNB bisa pulih dari tekanan, atau justru masuk ke fase koreksi lanjutan.