Investor kawakan sekaligus komentator pasar mata uang kripto di media sosial X, dengan nama samaran ‘Plur Daddy’ memberikan 7 pandangan terkait apa yang terjadi pada pasar aset digital tersebut. Dalam salah satu postingan terbarunya, ia berkata bahwa saat ini Bitcoin (BTC) memasuki masa frustasi, kejenuhan dan potensi besar yang belum tersalurkan.
7 Pandangan ala Plur Daddy, yakni:
1. Penjualan Oleh OG Jadi Penghambat Harga BTC
Menurut Plur, penjualan oleh investor awal alias OG adalah faktor utama yang menahan laju harga BTC.
“Jika saya berada di posisi mereka, tahun ini memang waktu yang masuk akal untuk menjualnya,” ungkap Plur Daddy.
Ia menjelaskan, Bitcoin telah mencapai target legendaris US$ 100.000 dan momentum ideologisnya telah berubah, dari simbol idealisme libertarian menjadi aset institusional yang diadopsi Wall Street dan pemerintah Trump. Dengan likuiditas mencukupi, banyak OG akhirnya keluar dari pasar.
2. ETF dan Institusi Beli, Tapi Harga Malah Lesu
Meski didorong oleh pembelian besar dari ETF seperti IBIT, MicroStrategy (MSTR), dan institusi besar lainnya, BTC gagal menunjukkan momentum kuat.
“Emas justru melejit dan mempermalukan BTC,” jelasnya, mengacu pada paralel kondisi pasar seperti tahun 2020.
3. BTC Terlalu Ramai Dipercaya, Hingga Akhirnya Dipertanyakan
Plur Daddy menilai BTC terlalu ‘konsensus’ sepanjang tahun ini, tanpa adanya kejutan. Tapi kini, emosi pasar berbalik menjadi frustasi dan marah. Itulah di mana menurutnya potensi reli justru terbuka.
“Saat BTC mulai bergerak dengan tegas, ia akan melonjak ke atas orderbook yang kosong,” kata Plur Daddy.
4. Harga BTC Seringkali Menyebalkan, Namun Lonjakannya Brutal
“BTC seringnya seperti AIDS, menyiksa dan stagnan, tapi kemudian tiba-tiba naik gila,” paparnya.
Dari sini, Plur Daddy hanya melihat ada dua pilihan, yakni tetap bertahan meskipun sakit. Atau pilihan kedua, yakni ahli membeli saat pasar sedang panik.
Reli vertikal terakhir terjadi pasca-pemilu tahun lalu. Sejak Juni, belum ada reli yang benar-benar kuat.
5. Makro Tetap Bullish, Tapi BTC Bukan Kendaraan Terbaik Tahun Ini
Plur tetap sangat bullish pada kondisi makro 6-12 bulan ke depan, dengan Trump mendorong stimulus besar dan melepas rem kebijakan fiskal.
Namun, sayangnya BTC bukan kendaraan terbaik untuk mengekspresikan pandangan tersebut tahun ini. Emas dan saham telah merespon lebih baik.
6. BTC Sedang ‘Menggulung Pegas’ untuk Lonjakan Berikutnya
“BTC sedang dikompresi dan siap terbang, begitu OG berhenti menjual,” ujar Plur Daddy,
Hingga kini pun, ia masih mencoba memahami:
- Apakah OG mengikuti siklus 4 tahun versi waktu (1064 hari)?
- Atau menunggu akhir tahun kalender untuk batas waktu terakhir aksi jual?
Dan menurutnya yang lebih penting lagi, apakah mereka akan terus menjual bahkan setelah itu?
7. Bukan V-Shape, Tapi Bottom yang Lambat dan Menyakitkan
Plur mengakui kelemahannya, yakni dirinya bukan ahli mencari titik bottom sempurna.
“Saya kuat di tren makro besar, tapi lemah di market chop,” tulisnya.
Ia melihat zona harga BTC saat ini sebagai area value, namun belum yakin apakah masih akan ada satu leg turun lagi. Jika ya, kemungkinan besar bukan V-Shape recovery, tapi bottom yang jelek, lambat dan menyiksa.