Pasar kripto global tampaknya mulai memasuki fase pemulihan baru setelah periode volatilitas tajam selama beberapa minggu terakhir.
Sejumlah analis melihat tanda-tanda positif di berbagai ekosistem blockchain, terutama pada aset menengah seperti Avalanche (AVAX), Fantom (FTM), Hedera (HBAR), Raydium (RAY), dan Qubic (QUBIC).
Mengapa kelima coin ini punya potensi besar? Simak detailnya!
Avalanche (AVAX): Infrastruktur Kuat, Siap Percepat Momentum
? LATEST: $AVAX Stablecoin Mcaps surpassed $1.9B.
— Marc Shawn Brown (@MarcShawnBrown) October 14, 2025
Avalanche tetap jadi salah satu proyek Layer-1 paling menarik berkat kecepatan transaksi dan biaya rendah.
Dengan dukungan skalabilitas dan integrasi lintas-chain, AVAX dipandang sebagai infrastruktur yang ideal untuk aplikasi DeFi generasi berikutnya.
Analis menilai bahwa peningkatan aktivitas on-chain dan kolaborasi antarjaringan bisa memperkuat posisinya dalam siklus reli berikutnya. Likuiditas yang tinggi juga menjadikan AVAX salah satu kandidat terkuat untuk reli jangka pendek.
Fantom (FTM): Efisiensi dan Staking Jadi Andalan
Meski sempat tertinggal dari pesaingnya, Fantom berhasil meningkatkan efisiensi jaringannya dengan update terbaru. Kecepatan konfirmasi dan optimalisasi penggunaan sumber daya menjadikan FTM kembali diminati oleh developer dan validator.
Dengan staking yang stabil dan volume transaksi yang meningkat, analis menilai FTM bisa menjadi salah satu altcoin yang mencetak performa signifikan jika pasar kripto terus membaik hingga akhir tahun.
Hedera (HBAR): Fokus ke Institusi dan Adopsi Nyata
Batch transactions are now live on Hedera – enabling developers to execute complex multi-step operations as a single unit without risk of partial failure.
Atomic programmability meets native performance. No smart contracts required.
— Hedera (@hedera) October 13, 2025
Tidak seperti mayoritas altcoin lain, Hedera (HBAR) membangun reputasi kuat di kalangan korporasi dan institusi global. Kemitraan dengan perusahaan besar seperti IBM dan Google menegaskan posisinya sebagai proyek blockchain yang fokus pada adopsi dunia nyata.
Analis menilai pendekatan HBAR yang berorientasi pada solusi bisnis akan memberikan fondasi jangka panjang yang solid. Jika tren adopsi berlanjut, harga HBAR bisa mengalami reli signifikan di fase pasar berikutnya.
Raydium (RAY): Mesin Likuiditas di Ekosistem Solana
Just use a DEX
— Raydium (@RaydiumProtocol) October 15, 2025
Sebagai Automated Market Maker (AMM) utama di jaringan Solana, Raydium punya peran besar dalam mendorong volume perdagangan dan ekosistem DeFi di platform tersebut.
Model hybrid-nya — yang menggabungkan order book dan AMM — membuat RAY menjadi salah satu protokol paling efisien. Dengan meningkatnya aktivitas di Solana, Raydium diprediksi akan mengalami lonjakan likuiditas dan volume transaksi, memperkuat prospeknya dalam jangka menengah.
Qubic (QUBIC): Pendatang Baru yang Menarik Perhatian
Qubic muncul sebagai proyek baru dengan konsep desentralisasi komputasi dan efisiensi sumber daya. Fokus pada perhitungan terdistribusi dan desain ringan menjadikannya salah satu token kecil dengan potensi pertumbuhan besar.
Meski tergolong baru, analis menilai QUBIC bisa menjadi “dark horse” di antara altcoin karena skalabilitas dan utilitasnya yang terus berkembang di sektor blockchain infrastruktur.