Jakarta – Bursa aset kripto asal Amerika Serikat, Coinbase, resmi mengumumkan akuisisi terhadap Echo, platform populer untuk pendanaan proyek kripto tahap awal. Nilai transaksi tersebut mencapai USD 375 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.619 per USD), terdiri dari kombinasi uang tunai dan saham Coinbase.
Echo didirikan oleh tokoh ternama di dunia kripto, Jordan Fish atau yang dikenal dengan nama Cobie. Sejak diluncurkan, platform ini telah membantu berbagai proyek mengumpulkan lebih dari USD 200 juta melalui sekitar 300 kesepakatan investasi. Produk terbarunya, Sonar, juga mencatat kesuksesan awal dengan mendukung penjualan token publik seperti XPL milik Plasma.
Dalam pernyataannya, Cobie menyampaikan bahwa bergabung dengan Coinbase merupakan langkah besar untuk memperluas misi mereka dalam menciptakan ekosistem pendanaan kripto yang lebih terbuka dan efisien.
“Dengan kekuatan besar yang dimiliki Coinbase, kami ingin memberikan peluang investasi yang lebih baik bagi investor serta opsi pendanaan yang lebih fleksibel bagi para pendiri,” ujarnya.
Langkah ini memperkuat posisi Coinbase sebagai pemain utama dalam ekosistem pendanaan aset digital. Melalui integrasi Echo, Coinbase akan memperluas layanan pendanaan awal bagi proyek kripto dan membuka akses investor ke pasar aset digital tahap awal.
Sementara itu, CEO Coinbase Brian Armstrong turut memprediksi masa depan cerah bagi industri kripto. Ia memperkirakan harga Bitcoin dapat mencapai USD 1 juta per koin pada tahun 2030, didorong oleh kejelasan regulasi, peningkatan adopsi institusional, serta dukungan legislasi bipartisan di AS.
Armstrong juga menilai Bitcoin kini berevolusi menjadi kombinasi antara “emas dan ekuitas”, berfungsi sebagai lindung nilai dan aset utama di tengah ketidakpastian ekonomi global.