Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Subsquid Jadi Snowflake-nya Web3? Ini Gebrakan Terbarunya!

Posted on October 22, 2025

Subsquid (SQD) tengah jadi sorotan setelah resmi diakuisisi oleh Rezolve AI, perusahaan teknologi asal Nasdaq yang fokus pada solusi AI dan pembayaran digital. 

Langkah ini menandai babak baru bagi proyek infrastruktur data blockchain yang kini bersiap menjadi “Snowflake-nya Web3.”

Langkah Strategis Rezolve AI Caplok Subsquid

Pada 9 Oktober 2025, Rezolve AI mengumumkan akuisisi penuh terhadap Subsquid. 

Integrasi ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan sinyal kuat bahwa infrastruktur data terdesentralisasi kini masuk ke fase gabungan antara kecerdasan buatan, data blockchain, dan pembayaran dalam satu ekosistem.

Rezolve AI berencana menggabungkan teknologi Smartpay, sistem pembayaran digital yang sebelumnya mereka akuisisi, dengan Subsquid Network di mana jaringan data terdistribusi yang kini telah mendukung lebih dari 200 blockchain. 

Hasilnya, terbentuk satu infrastruktur terpadu di mana AI agents dapat mengakses, menganalisis, dan mengeksekusi transaksi blockchain secara otomatis.

Subsquid, Mesin Data Baru untuk Web3

Laporan Tiger Research menyebut Subsquid sebagai inovasi paling signifikan dalam infrastruktur data Web3 sejak kemunculan The Graph. 

Berbeda dengan platform centralized seperti Alchemy atau Infura, Subsquid menggunakan arsitektur desentralisasi penuh dengan tiga peran utama:

  • Data Providers, yang mengumpulkan data mentah dari blockchain.
  • Worker Nodes, yang menyimpan dan memproses data dalam jaringan.
  • Gateway Operators, yang menjadi jembatan antara pengguna dan jaringan.

Dengan pendekatan ini, Subsquid memastikan tidak ada titik kegagalan tunggal (single point of failure) dan tetap menjaga nilai fundamental blockchain yang transparansi dan desentralisasi.

Sejak mainnet diluncurkan pada Juni 2024, Subsquid mencatat ratusan juta permintaan (queries) per bulan, menandakan adopsi yang meningkat di kalangan pengembang dApp dan analis data.

Gebrakan Teknologi: SQD Portal dan Light Squid

Tiger Research menyoroti dua inovasi kunci yang membawa Subsquid ke level berikutnya:

1. SQD Portal

Portal memungkinkan pemrosesan paralel dan real-time di lebih dari 3.000 node secara simultan.

Teknologi ini meningkatkan kecepatan query hingga puluhan kali lipat dibanding sistem lama berbasis Python, berkat mesin baru berbasis Rust.

Fitur Hotblocks juga memungkinkan data real-time — pengguna kini bisa mengakses transaksi blockchain yang baru terjadi tanpa perlu RPC node tambahan.

2. Light Squid

Fitur ini memungkinkan indexing lokal langsung di browser pengguna, tanpa server sentral.

Dengan konsep Direct-to-Customer (D2C), data dapat diakses offline layaknya feed Instagram di Web2.

Langkah ini membuka peluang besar bagi dApp dengan user experience yang lebih ringan dan efisien.

Tokenomics: Staking untuk Keandalan Jaringan

Untuk menjaga kualitas data, operator node wajib staking 100.000 token $SQD sebagai jaminan. 

Node yang menyediakan data akurat mendapat imbalan, sedangkan yang melanggar akan terkena penalti (slashing).

Selain itu, pemegang token juga bisa mendelegasikan stake ke node terpercaya tanpa batas minimum, menciptakan sistem kurasi komunitas yang permissionless dan transparan.

OceanStream: Infrastruktur untuk Investor Institusional

Subsquid tak hanya berfokus pada pengembang dApp. Mereka juga meluncurkan OceanStream, platform data lakehouse yang menarget pasar institusional.

OceanStream mampu streaming data dari 200+ blockchain secara real-time dengan latensi di bawah satu detik dan kapasitas data historis lebih dari 3 petabyte (PB).

Tujuannya adalah untuk membantu lembaga keuangan melakukan analisis pasar, uji risiko, hingga pelaporan kepatuhan berbasis data on-chain.

OceanStream bahkan sudah ikut serta dalam Crypto Task Force Roundtable yang diselenggarakan SEC, membahas transparansi data blockchain untuk perlindungan investor.

Analogi Snowflake: Satu Platform, Banyak Fungsi

Tiger Research membandingkan Subsquid dengan Snowflake, platform data terpusat yang merevolusi industri data tradisional dengan konsep “One Platform, Many Workloads.”

Sumber Gambar: Tiger Research

Subsquid membawa semangat yang sama ke dunia Web3 untuk menyediakan satu lapisan data universal untuk berbagai kebutuhan, seperti pengembangan dApp, analisis institusional, hingga operasi AI agents.

Meski masih dalam fase bootstrap (sebagian node masih dikelola tim internal), arah pengembangan Subsquid adalah menjadi fondasi utama data Web3 dan ekonomi berbasis AI.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Rilis CPI AS di Tengah Shutdown, Apakah Bitcoin Masih Bisa Naik?
  • Saingi AWS? Spheron Tawarkan Cloud Desentralisasi AI
  • Bos Galaxy Digital: “Harus Ada Keajaiban” Biar Bitcoin Meledak!
  • Tesla Panen Cuan Gara-Gara Bitcoin, Laba Q3 Tembus Rp1,3 Triliun!
  • Peter Brandt Ledek Schiff Saat Emas Anjlok, Gak Segacor Bitcoin Katanya!

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme