CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, menilai target harga Bitcoin (BTC) mencapai $250.000 tahun ini hampir mustahil tanpa kejadian luar biasa yang mengguncang pasar global.
Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan CNBC pada Rabu (23/10), menanggapi euforia sejumlah tokoh kripto yang masih yakin Bitcoin bisa melesat dua kali lipat sebelum akhir 2025.
Bitcoin Butuh “Crazy Stuff” untuk Naik 133%
Menurut Novogratz, peluang Bitcoin mencapai $250.000 dalam waktu kurang dari tiga bulan sangat kecil kecuali terjadi “a heck of a lot of crazy stuff”.
Saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran $107.649 menurut CoinMarketCap, artinya BTC harus naik sekitar 133% untuk menembus target tersebut.
“Untuk mencapai level itu, kita butuh momentum gila-gilaan,” ujar Novogratz.
Ia menegaskan bahwa target tersebut tak realistis dalam kondisi makro saat ini, meski tetap percaya pada kekuatan fundamental jangka panjang Bitcoin.
Level $100.000 Jadi Titik Psikologis
Novogratz menyebut $100.000 sebagai batas bawah penting yang “harusnya bisa bertahan”.
Level ini pertama kali ditembus pada Desember 2024, setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS memicu optimisme terhadap aset digital.
Sejak itu, Bitcoin sempat menguji ulang area tersebut beberapa kali, termasuk saat Trump mengumumkan tarif 100% terhadap China pada 10 Oktober yang menyebabkan harga turun ke $102.000.
Resistance Kuat di $125.000
Meski koreksi sempat terjadi, Novogratz mengatakan pergerakan bullish baru akan muncul bila Bitcoin mampu menembus $125.000, yang merupakan rekor tertinggi (ATH) baru per 5 Oktober.
Pemicu Potensial: Trump dan CLARITY Act
Menurut Novogratz, ada dua katalis utama yang bisa mendorong lonjakan harga Bitcoin:
- Intervensi politik Donald Trump terhadap The Federal Reserve, jika presiden terpilih itu memengaruhi penurunan suku bunga lebih cepat dari jadwal.
- Pengesahan RUU CLARITY Act, regulasi yang akan memperjelas struktur pasar aset digital di AS.
Kedua faktor ini dinilai bisa menciptakan momentum “gila” yang dibutuhkan untuk menembus ATH baru.
Data Makro Masih Jadi Penentu
Bitcoin sempat turun 3,44% dalam 30 hari terakhir, seiring gejolak kebijakan dagang AS–China dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang The Fed memangkas suku bunga lagi pada 29 Oktober mencapai 96,7%, sinyal yang biasanya positif untuk aset berisiko seperti kripto.
Namun, Novogratz menilai langkah tersebut tak cukup untuk mengerek harga hingga $250.000 dalam waktu singkat.