Trader legendaris Peter Brandt kembali mencuri perhatian di media sosial X setelah menyindir keras Peter Schiff, kritikus Bitcoin (BTC) yang dikenal sebagai pendukung berat emas.
Sindiran itu muncul di tengah anjloknya harga emas yang baru saja tergelincir tajam setelah mencapai rekor tertinggi di atas $4.000 per ons.
Harga Emas Melemah, Bitcoin Dianggap Lebih Unggul
Koreksi tajam pada emas memicu kembali perdebatan klasik antara emas dan Bitcoin sebagai aset pelindung nilai (store of value).
Data historis menunjukkan, meski emas mencatat rata-rata imbal hasil tahunan 3,6% dalam 45 tahun terakhir, performanya jauh tertinggal dari Bitcoin yang telah naik jutaan persen sejak 2010.
Banyak analis di X menilai, sindiran Brandt bukan sekadar candaan, tetapi menegaskan perubahan paradigma investor modern di mana aset digital seperti Bitcoin kini dipandang lebih efisien, likuid, dan cepat pulih dari koreksi pasar.
Emas Kembali ke Zona Merah
Penurunan emas kali ini dianggap signifikan karena terjadi tak lama setelah aset itu mencetak rekor harga sepanjang masa.
Dalam perdagangan minggu ini, harga emas sempat tembus di atas$4.000 per ons, sebelum turun tajam kembali di bawah$3.850.
Investor ritel yang semula berharap reli lanjutan kini mulai berhati-hati, sementara komunitas kripto menjadikan momen ini sebagai pembuktian bahwa Bitcoin punya daya tahan lebih baik terhadap inflasi dan gejolak pasar global.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.