Jakarta – Australia kini menempati posisi teratas dalam adopsi mata uang kripto global, dengan aktivitas pengguna yang meningkat tajam sepanjang 2025. Berdasarkan data CoinMarketCap, lonjakan minat terhadap Bitcoin dan Ethereum menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar kripto di Negeri Kanguru.
Kenaikan ini turut berdampak pada sektor keuangan, dengan volume transaksi dan diversifikasi aset yang terus berkembang. Beberapa bursa besar seperti WhiteBIT dan OKX telah memperluas operasinya ke Australia, menghadirkan inovasi seperti trading bot otomatis yang memudahkan investor ritel dan institusional.
“Kami berhasil menggandakan volume perdagangan sejak meluncurkan alat otomatis, yang menunjukkan pemikiran maju masyarakat Australia dalam berinvestasi kripto,” ujar tim OKX Australia, Jumat (24/10/2025).
Didukung oleh regulasi yang jelas dan kebijakan pemerintah yang pro-kripto, Australia diperkirakan akan terus menjadi pusat pertumbuhan ekosistem aset digital dunia. Analis keuangan memperkirakan nilai pasar kripto Australia bisa menembus USD 114,9 miliar atau sekitar Rp 1.863 triliun pada 2033, didorong oleh meningkatnya investasi institusional, termasuk pada produk Bitcoin ETF.
Menurut analis Kanalcoin, kebijakan pro-kripto Australia selaras dengan tren global dan menjadi faktor utama yang memperkuat kepercayaan publik serta menarik ekspansi bursa internasional.
Dengan masyarakat yang adaptif terhadap teknologi baru, Australia kini dipandang sebagai motor utama dalam adopsi mata uang digital global, sekaligus contoh sukses integrasi antara regulasi, inovasi, dan partisipasi pasar.