Di saat mayoritas aset kripto berwarna merah, token AI baru bernama ChainOpera (COAI) justru melesat lebih dari 70% dalam 24 jam terakhir.
Jika melihat data dari Crypto Bubbles, COAI seringkali menjadi salah satu dari sedikit aset berwarna hijau di tengah pasar yang merosot, sementara koin besar seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan lainnya justru turun.
Lonjakan ekstrem ini langsung menarik perhatian komunitas karena datang di tengah kondisi pasar yang cenderung melemah, menciptakan kontras mencolok dan memicu efek FOMO di kalangan trader.
Harga COAI Melonjak 70% di Tengah Market Drop
Melansir dari Be(in)crypto, COAI mencatat kenaikan 71,39% dalam 24 jam terakhir, dengan harga terakhir mencapai $14.
Lonjakan ini menjadikannya top gainer di antara 300 aset kripto teratas versi CoinGecko, sekaligus sinyal bahwa narasi AI masih menjadi magnet besar di sektor altcoin.