Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memberikan pengampunan kepada pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), yang sebelumnya mengaku bersalah atas tuduhan memfasilitasi pencucian uang saat memimpin bursa kripto tersebut. Keputusan ini diumumkan Gedung Putih pada Kamis, 23 Oktober 2025 waktu setempat.
Mengutip Yahoo Finance, pengampunan ini terjadi dua bulan setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa usaha kripto milik keluarga Trump menghasilkan sekitar USD 4,5 miliar (Rp 74,68 triliun) sejak pemilu 2024, sebagian melalui kemitraan dengan platform perdagangan yang disebut-sebut dikelola oleh Binance.
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan, Trump menggunakan kewenangan konstitusionalnya untuk mengampuni Zhao, yang menurutnya menjadi korban dari “perang terhadap kripto” oleh pemerintahan Biden.
Trump sendiri mengatakan pengampunan itu diberikan atas rekomendasi banyak pihak. “Banyak orang mengatakan dia tidak bersalah atas apa pun,” ujar Trump.
Menurut laporan NBC News, Binance pada September 2025 menyewa pelobi Charles McDowell, teman Donald Trump Jr., dan membayar USD 450.000 untuk melobi Gedung Putih dan Departemen Keuangan terkait kebijakan kripto.
Zhao menyampaikan rasa terima kasihnya melalui platform X, mengatakan bahwa ia akan membantu menjadikan Amerika sebagai ibu kota kripto dunia.
Namun, keputusan Trump ini menuai kritik tajam. Senator Elizabeth Warren menyebut pengampunan tersebut sebagai “bentuk korupsi,” menuding bahwa Zhao telah mendukung usaha kripto keluarga Trump dan kemudian memperoleh pengampunan sebagai imbalan.
Sementara itu, Binance menyambut keputusan tersebut sebagai “berita luar biasa,” dan memuji kepemimpinan Trump yang dinilai pro terhadap kemajuan industri kripto.