Jakarta – Platform perdagangan aset kripto Pintu Futures menghadirkan dua fitur baru, yakni Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer, guna memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna dan mengurangi risiko dalam transaksi derivatif kripto.
Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad, menjelaskan bahwa fitur Adjustable Leverage memungkinkan pengguna menyesuaikan leverage dari 1x hingga 25x, sehingga trader memiliki kendali penuh terhadap strategi dan tingkat risiko yang diambil.
Sementara itu, fitur Initial Margin Buffer secara otomatis mengunci margin tambahan untuk mengurangi potensi likuidasi, sehingga aktivitas trading menjadi lebih aman dan terkendali.
Iskandar juga mengungkapkan bahwa volume trading Pintu Futures meningkat hampir 200 persen pada kuartal III 2025, disertai kenaikan jumlah pengguna baru dan pengguna aktif hingga 20 persen. Sebelumnya, pada periode Juni–Agustus 2025, volume trading sempat melonjak hingga 170 persen secara bulanan dan mencetak rekor tertinggi di Agustus.
Menurut data Bursa Kripto CFX, total transaksi derivatif kripto di Indonesia sejak September 2024 hingga September 2025 mencapai Rp 73,8 triliun, dengan kontrak populer seperti BTCUSDT-PERP, ETHUSDT-PERP, SOLUSDT-PERP, PEPEUSDT-PERP, dan XRPUSDT-PERP.
Iskandar menilai peningkatan ini sejalan dengan tingginya adopsi kripto di Indonesia, yang kini menempati posisi ketujuh dunia menurut Chainalysis. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa perdagangan derivatif kripto memiliki risiko tinggi, sehingga investor perlu memahami konsep dasar, manajemen risiko, dan hanya menggunakan dana yang siap ditanggung kehilangannya.
“Indonesia punya potensi besar di industri kripto. Namun, penting bagi pelaku pasar dan investor untuk berinvestasi secara bijak,” tutup Iskandar.