Dalam wawancara bersama CEO ARK Invest, Cathie Wood, Tom Lee menyatakan bahwa Ethereum bisa “flip” Bitcoin, sama seperti bagaimana Wall Street dan pasar saham membuat dolar menjadi dominan setelah Amerika Serikat meninggalkan standar emas lebih dari setengah abad lalu.
“Ethereum bisa menyalip Bitcoin seperti Wall Street menggantikan emas setelah 1971,” kata Lee.
Menurutnya, momen tersebut membuka jalan bagi sistem keuangan baru di mana produk-produk berbasis dolar, seperti saham dan derivatif, tumbuh pesat dan menggeser peran emas sebagai penyimpan nilai utama.
Flippening: Perdebatan Lama yang Muncul Lagi
Istilah “flippening” yaitu ketika Ethereum menyalip Bitcoin, bukan hal baru di komunitas kripto. Namun pernyataan Tom Lee membuat topik ini kembali hangat diperbincangkan.
Sebelumnya, Joseph Lubin, pendiri ConsenSys, juga pernah memperkirakan ETH akan naik 100 kali lipat dan menyalip BTC sebagai basis moneter utama.
Sementara itu, Samson Mow, CEO Jan3, meyakini bahwa ketika harga ETH cukup tinggi, investor justru akan kembali ke Bitcoin.
Meski begitu, Lee menegaskan bahwa ia tetap bullish terhadap Bitcoin, sambil menilai Ethereum punya jalur dominasi yang berbeda dan berbasis utilitas.
Kesimpulan
Prediksi Tom Lee menegaskan kembali perdebatan klasik antara dua raksasa kripto: Bitcoin sebagai “emas digital” dan Ethereum sebagai “mesin keuangan digital”.
Jika sejarah benar-benar berulang, Ethereum bisa saja menjadi versi modern dari Wall Street, menandai era baru di mana tokenisasi dan smart contract menjadi tulang punggung sistem finansial global.