Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan harga setelah turun di bawah level penting US$ 110.000, menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi lebih dalam. Namun, data historis justru mengindikasikan bahwa fase saat ini bisa menjadi awal dari pembalikan tren positif.
Analis kripto Ali Martinez, mengutip data dari CryptoQuant pada 22 Oktober, mengungkap bahwa margin untung/rugi trader saat ini berada di kisaran -5 persen. Menurut catatan historis, ketika margin ini jatuh hingga di bawah -12 persen, Bitcoin biasanya mengalami rebound kuat yang menandai akhir dari tren turun besar.
“Setiap kali margin rugi melampaui -12 persen, seperti 2019, 2020 dan 2022, harga Bitcoin selalu bangkit tajam setelahnya,” tulis Martinez.
Data ini menunjukkan bahwa banyak pemegang jangka pendek sedang dalam kondisi unrealized loss. Ini merupakan situasi yang secara historis sering terjadi di dekat titik dasar siklus harga.
Meski tekanan jual meningkat, harga realisasi Bitcoin, yakni rata-rata harga ketika koin terakhir kali dipindahkan, masih berada di bawah harga saat ini. Artinya, mayoritas investor masih mencatatkan keuntungan yang belum terealisasi, sehingga belum ada tanda-tanda kapitulasi massal seperti di dasar pasar sebelumnya.
Sementara itu melansir dari finbold.com, analis kripto BitBull menambahkan bahwa BTC kini telah turun di bawah zona Bull Market Support Band mingguan, yang berada di kisaran US$ 110.000. Dalam siklus sebelumnya, penembusan zona ini sering memicu koreksi tambahan antara 10 persen hingga 20 persen.
Jika pola ini terulang, Bitcoin bisa saja menguji ulang area psikologis di kisaran US$ 100.000, yang kini menjadi level kunci yang diawasi pasar.
Namun, BitBull menekankan bahwa turunnya BTC di bawah support band tidak selalu berarti pembalikan tren secara penuh, selama harga bisa segera pulih dan kembali ke atas zona tersebut dalam beberapa minggu ke depan.
Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di US$ 108.224, turun 0,5 persen dalam 24 jam terakhir dan 3 persen dalam sepekan. Target jangka pendek BTC adalah merebut kembali US$ 110.000 sebagai level resistance.
Sebaliknya, jika tekanan berlanjut dan harga turun ke bawah US$ 105.000, kemungkinan untuk menguji ulang US$ 100.000 akan semakin terbuka.