Pasar kripto bersiap menghadapi rilis data inflasi Amerika Serikat (CPI) September 2025 yang dijadwalkan hari ini pukul 8:30 pagi waktu New York (ET) atau sekitar pukul 19:30 WIB.
Angka CPI menjadi indikator penting arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) dan berpotensi memicu volatilitas besar di Bitcoin (BTC) dan altcoin utama seperti Ethereum (ETH).
Menurut proyeksi ekonom, CPI diperkirakan naik 0,4% month-over-month dan 3,1% secara tahunan, menandai pertama kalinya inflasi AS kembali menembus 3% di tahun 2025.
Data ini sempat tertunda akibat shutdown pemerintah AS yang telah berlangsung lebih dari tiga minggu.
Jika CPI Turun, Kripto Bisa Rebound
Skenario paling bullish datang jika CPI tercatat di bawah 3,1%. Inflasi yang lebih rendah memberi sinyal bahwa tekanan harga mulai mereda, meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Kondisi ini biasanya mendorong aliran dana baru ke aset berisiko, termasuk kripto.
“CPI yang lebih rendah bisa jadi sinyal hijau bagi pasar. Investor bisa melihat reli baru di Bitcoin dan Ethereum dalam waktu dekat,” jelas analis Ash Crypto.
Dalam simulasi skenarionya, kenaikan CPI 0,1% per bulan (sekitar 1,2% tahunan) bisa menunjukkan inflasi sudah terkendali dan bisa menjadi katalis yang memicu lonjakan minat beli di pasar kripto.
CPI Sesuai atau Di Atas Ekspektasi Tingkatkan Risiko Koreksi
Sebaliknya, jika CPI muncul di atas 3,1%, pasar bisa berubah cepat ke arah negatif. Inflasi yang tinggi memaksa The Fed menahan atau bahkan menaikkan suku bunga, menekan likuiditas dan minat pada aset berisiko.
“Kenaikan inflasi di atas ekspektasi bisa membuat Bitcoin kehilangan momentum. Risiko koreksi ke area $37.000 terbuka jika tekanan jual meningkat,” ujar Ash memperingatkan.
Hal ini diperkuat data Glassnode, yang menunjukkan tekanan dari short-term holders menjelang rilis laporan inflasi.
Sementara jika hasil CPI tepat di 3,1%, pasar cenderung netral namun tetap waspada. The Fed kemungkinan mempertahankan sikap hawkish ringan sampai ada bukti inflasi benar-benar melandai.
Ethereum Lebih Volatil dari Bitcoin
Menurut riset 10x Research, Ethereum diprediksi akan lebih sensitif terhadap data CPI kali ini, dengan potensi fluktuasi hingga 2,9%, sementara Bitcoin sekitar 1,4%.
Hal ini karena ETH sering menjadi pilihan utama bagi trader derivatif untuk bereaksi terhadap data makroekonomi.
Selain itu, data opsi menunjukkan bearish skew jangka pendek di Bitcoin namun long call di Ethereum, tanda bahwa sebagian pelaku pasar memprediksi reli altcoin setelah tekanan inflasi mereda.