Ketegangan di pasar kripto meningkat seiring para trader Bitcoin (BTC) menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) minggu ini. Banyak pihak, termasuk JPMorgan dan Goldman Sachs, memperkirakan bahwa The Fed akan mengakhiri kebijakan Quantitative Tightening (QT), langkah yang bisa membuka keran likuiditas dan memicu pemicu besar reli kripto berikutnya.
Melansir dari coingape.com, Maartunn yang merupakan analis on-chain di CryptoQuant menyatakan bahwa volatilitas harian BTC turun drastis, yakni hanya 2 persen pada 21 Oktober dan 3 persen pada 22 Oktober. Ia menyebut kondisi ini sebagai ‘squeeze’ klasik, periode tenang sebelum pergerakan harga besar terjadi.
“Aktivitas harga yang melemah ini adalah fase menunggu, di mana pasar menanti pemicu besar dari sisi makro,” ungkap Maartunn.
Fase squeeze seperti ini sering menjadi sinyal awal pembalikan tren besar, terutama ketika disertai pelonggaran kebijakan moneter seperti penghentian QT.
The Fed Diprediksi Longgarkan Kebijakan, Kripto Bisa Meledak
Komentator pasar kripto Satoshi Stacker membagikan grafik historis yang menunjukkan bahwa setiap kali The Fed menghentikan QT, harga BTC biasanya melonjak drastis.
“Peralihan dari QT ke netral atau pelonggaran telah mendorong pasar kripto ke fase bullish besar,” ujarnya.
Jika prediksi ini benar, maka minggu ini bisa jadi titik balik penting untuk pasar kripto, dengan potensi lonjakan harga yang signifikan jika The Fed mengonfirmasi perubahan arah kebijakan.
Analis kripto ternama Michaël van de Poppe mengatakan bahwa November berpotensi jadi bulan rekor baru bagi BTC. Dengan harga saat ini di sekitar US$ 111.631, naik 0,53 persen dalam 24 jam dan 4,85 persen dalam seminggu, Van de Poppe yakin Bitcoin siap menembus level tertinggi sepanjang masa (ATH).
Ia juga memperkirakan bahwa:
- Ethereum (ETH) bisa menembus US$ 5.000.
- Altcoin berpotensi naik dua kali lipat.
- Jika The Fed mengakhiri QT, pasar akan ‘menyala total’.
Bitcoin vs Emas
Prediksi dari salah satu analis, yakni Michael van de Poppe juga selaras dengan pernyataan CEO Binance, Changpeng Zhao, yang mengatakan bahwa Bitcoin akan mengungguli emas dari sisi kapitalisasi pasar.
Dengan harga emas stagnan dan tekanan geopolitik meningkat, investor besar mulai melirik BTC sebagai ’emas digital’ yang lebih atraktif. Sentimen ini kian kuat seiring minat institusi yang terus tumbuh, seperti yang ditunjukkan oleh akumulasi besar-besaran dari BlackRock baru-baru ini.