Jakarta — JPMorgan Chase & Co. dilaporkan akan mulai menerima Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sebagai jaminan pinjaman bagi klien institusional pada akhir 2025. Kebijakan ini menjadi salah satu langkah integrasi terbesar antara aset kripto dan sistem kredit Wall Street sejauh ini.
Melansir CoinMarketCap, Minggu (26/10/2025), aset kripto yang dijaminkan akan disimpan melalui kustodian berlisensi untuk memastikan kepatuhan regulasi dan mengurangi risiko. Aturan baru ini memperluas kebijakan sebelumnya yang hanya memperbolehkan ETF kripto sebagai agunan, sehingga perusahaan kini dapat menggunakan Bitcoin atau Ethereum tanpa harus menjualnya terlebih dahulu.
Langkah JPMorgan mencerminkan perubahan sikap CEO Jamie Dimon, yang pernah menyebut Bitcoin sebagai “penipuan.” Pada konferensi Mei 2025, Dimon menyatakan kini menghormati pilihan investor yang ingin membeli aset kripto.
Adopsi kripto oleh lembaga keuangan besar kian meluas. Morgan Stanley bersiap membuka perdagangan kripto di ETrade pada 2026, sementara State Street, BNY Mellon, Fidelity, dan BlackRock juga memperluas layanan aset digital.
Meski menjadi tonggak penting, kebijakan ini membawa tantangan risiko akibat volatilitas kripto yang berjalan 24 jam. JPMorgan menyiapkan mekanisme margin dinamis, pemantauan harga real time, dan asuransi aset untuk mitigasi risiko.
Dengan langkah ini, JPMorgan mengukuhkan bahwa aset digital kini bukan lagi tren sementara, tetapi mulai menjadi bagian dari infrastruktur keuangan global — menandai era baru kolaborasi antara TradFi dan dunia kripto.