Menjelang akhir Oktober 2025, pasar kripto bersiap menghadapi momen penting. Tiga proyek besar Grass (GRASS), Jupiter (JUP), dan Zora (ZORA) akan membuka kunci token (token unlock) senilai lebih dari $653 juta atau sekitar Rp10 triliun.
Kabar ini memicu perhatian investor karena potensi dampaknya terhadap harga jangka pendek di pasar kripto.
Grass akan membuka kunci token pada 28 Oktober 2025 dengan jumlah mencapai 181 juta GRASS, setara 18% dari total suplai.
Nilainya sekitar $80 juta, dan sekitar 70% di antaranya dialokasikan untuk investor awal, sementara sisanya untuk para kontributor proyek.
Grass merupakan proyek blockchain yang memungkinkan pengguna memonetisasi bandwidth internet tak terpakai secara terdesentralisasi.
Unlock kali ini menjadi yang pertama sejak Token Generation Event (TGE) pada Oktober 2024.
Dengan pasokan baru mencapai 72% dari suplai yang dilepas, banyak investor mengantisipasi potensi tekanan jual dari pihak yang menerima alokasi awal.
Potensi Dampak ke Harga Pasar
Secara total, ketiga proyek tersebut akan menambah lebih dari 400 juta token baru ke pasar hanya dalam kurun tiga hari.
Fenomena ini kerap menimbulkan tekanan jual jangka pendek, terutama jika penerima token, seperti investor awal dan anggota tim memilih untuk menjual sebagian aset mereka di pasar.
Namun, dalam beberapa kasus, efek token unlock bisa bersifat netral jika sebagian besar token yang dilepas justru dikunci ulang melalui staking atau dialokasikan kembali untuk pengembangan ekosistem.
Karena itu, investor disarankan untuk memantau likuiditas, pergerakan harga, serta volume perdagangan di sekitar tanggal unlock guna mengantisipasi volatilitas mendadak di pasar spot maupun derivatif.
Kesimpulan
Tiga token kripto (GRASS, JUP, dan ZORA) menjadi sorotan utama di minggu terakhir Oktober 2025.
Total nilai unlock mencapai Rp10 triliun, menandai periode penting yang dapat memengaruhi arah sentimen pasar kripto jangka pendek.
Meski tidak selalu menekan harga secara langsung, gelombang suplai baru ini patut diwaspadai karena dapat memicu reaksi cepat dari trader dan holder di tengah kondisi pasar yang sensitif terhadap perubahan pasokan.