Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Analis Sebut Pasar Bull BTC Masih Belum Selesai, Ini Alasannya

Posted on October 28, 2025

Apakah siklus keempat Bitcoin (BTC) sudah berakhir? Apakah bear market berikutnya sudah dimulai? Atau justru ini baru awal dari fase terakhir reli besar?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kini memenuhi diskusi pasar, seiring dengan mulai munculnya sinyal teknikal bearish di tengah tren naik jangka panjang Bitcoin. Dalam sebuah utas analisis panjang di platform X, analis populer Stockmoney Lizards membedah berbagai indikator dan menyimpulkan bahwa bull market Bitcoin belum selesai, meski beberapa tanda peringatan patut dicermati.

1. Siklus 4 Tahun, Antara Teori vs Realita

Secara teori, siklus Bitcoin berlangsung selama 4 tahun dari puncak ke puncak, dan sekitar 1,5 tahun dari halving ke puncak harga. Jika mengikuti pola sebelumnya, Bitcoin seharusnya sudah menyentuh puncaknya saat ini, dan siap masuk fase bear market.

Namun menurut Stockmoney Lizards, kondisi sekarang sangat berbeda, terutama dalam hal skala pasar.

2. Market Cap Berubah Drastis

  • 2016: Kapitalisasi pasar BTC hanya US$ 10 miliar.
  • 2020: Naik ke US$ 200 miliar.
  • 2025: Kini lebih dari US$ 2 triliun.

“Siklus sebelumnya tidak bisa disamakan langsung. Skala sekarang jauh lebih besar,” ungkap Stockmoney Lizards.

Selain itu secara teknikal, grafik Bitcoin saat ini belum menunjukkan fase parabolik atau hype besar seperti di puncak-puncak sebelumnya. BTC masih naik stabil dalam channel, bukan ledakan vertikal.

3. Indikator Teknikal Tunjukkan Masih Ada Potensi Bullish

Dari analisa Stockmoney Lizards, ia menjelaskan bahwa:

  • Harga masih di atas SMA 1 tahun – sinyal tren naik tetap terjaga.
  • Sinyal bearish seperti RSI divergence memang ada, namun perlu dilihat dalam konteks dan belum cukup untuk membatalkan tren utama.
  • Pola teknikal seperti “Three Rising Valleys”, retest EMA 200 dan kompresi Bollinger Bands menguatkan bias bullish.

4. Arus Dana Institusi

Salah satu perbedaan terbesar dibandingkan siklus sebelumnya adalah masuknya institusi ke Bitcoin. Saat ini, sekitar US$ 150 miliar BTC berada daalam pengelolaan ETF dan entitas keuangan besar.

Selama Oktober, net inflow institusi tetap positif, menunjukkan bahwa pemain besar masih mengakumulasi – bukan keluar dari pasar.

5. Altcoin Season Belum Dimulai

Dominasi Bitcoin (BTC.D) saat ini berada di kisaran 60 persen, dan belum menunjukkan rotasi besar ke altcoin. Ini berarti pasar belum masuk ke fase pamungkas siklus bullish, di mana dana biasanya mengalir dari BTC ke aset yang lebih kecil.

“Ketika rotasi ini terjadi, itulah tanda fase terakhir bull market dimulai. Sekarang belum,” ujarnya.

6. On-Chain Data

Indikator seperti Satoshimeter (yang dikembangkan oleh Stockmoney Lizards sendiri) menunjukkan angka sekitar 7, yang menandakan pasar masih berada di tengah siklus. Sebagai perbandingan, nilai mendekati 10 biasanya menandai puncak, sementara nilai sekitar 1,6 terjadi di dasar bear market seperti tahun 2011, 2015, 2019, dan 2022.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Mengenal Tipe Investor: Konservatif, Moderat, dan Agresif di Dunia Kripto
  • Kegagalan Pasar dan Peran Blockchain dalam Menghadirkan Transparansi Ekonomi
  • Harga Bitcoin Didominasi Sentimen The Fed dan KTT AS–China, ETF Bitcoin Catat Rebound Inflow
  • 6 Agenda Global Ini Bisa Guncang Harga Kripto Jelang Bullvember 2025!
  • Co-Founder The Sandbox Dorong Ekonomi Kreator Lewat Proyek Blockchain SandChain

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme