Hubungan dagang antara Vietnam dan Amerika Serikat kini memasuki babak penting. Kedua negara dikabarkan hampir menuntaskan perjanjian besar yang bisa mengubah arah ekonomi kawasan dan berdampak ke pasar keuangan, termasuk kripto.
Perjanjian ini berfokus pada penghapusan sebagian besar tarif impor dari AS ke Vietnam serta penyesuaian tarif untuk ekspor Vietnam ke AS. Jika disetujui, akankah berdampak pada harga aset kripto?
AS Berencana Memberikan Pembebasan Tarif Ekspor
Menurut data dari US Import Data, nilai perdagangan barang antara Vietnam dan AS pada 2024 mencapai sekitar US$149,6 miliar, naik lebih dari 19% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini menegaskan posisi Vietnam sebagai mitra dagang utama AS di Asia Tenggara.
Di kuartal pertama 2025, ekspor AS ke Vietnam tercatat US$3,18 miliar, sementara impor AS dari Vietnam mencapai US$39,68 miliar. Ketergantungan Vietnam terhadap pasar Amerika cukup besar, karena ekspornya ke AS mewakili sekitar 30% dari PDB nasional, menurut laporan Reuters.
Dalam perjanjian baru ini, AS berkomitmen memberi pembebasan tarif bagi banyak produk ekspor mereka, mulai dari alat kesehatan hingga mesin industri.
Sebaliknya, Vietnam akan dikenakan tarif dasar sekitar 20% untuk ekspornya ke AS, dan hingga 40% bagi produk yang terindikasi sebagai transshipment atau barang dari negara ketiga yang dikirim lewat Vietnam.
Harapannya Hubungan Dagang Makin Kuat
Kebijakan ini diharapkan bisa menyeimbangkan hubungan dagang kedua negara dan menekan praktik ekspor tidak langsung dari negara lain.
Pemerintah Vietnam juga berjanji memperbaiki regulasi non-tarif seperti perlindungan kekayaan intelektual dan sertifikasi produk agar selaras dengan standar AS.
Apa Hubungannya dengan Harga Kripto?
Meningkatnya stabilitas hubungan ekonomi antara Vietnam dan AS dapat memperkuat sentimen investor di Asia Tenggara.
Ketika arus modal asing meningkat, sektor keuangan digital seperti kripto cenderung ikut menikmati efek positif dari meningkatnya likuiditas dan kepercayaan pasar.
Selain itu, keterbukaan akses teknologi dari AS bisa mempercepat adopsi blockchain di kawasan. Vietnam sendiri telah menunjukkan ketertarikan tinggi pada inovasi digital, termasuk proyek berbasis Web3 dan aset digital yang makin banyak berkembang di negaranya.
Namun, tidak semua efeknya bersifat positif. Jika tarif ekspor tertentu menekan ekspor Vietnam, pertumbuhan ekonominya bisa melambat. Dampak ini berpotensi menekan minat investor terhadap aset berisiko seperti kripto dalam jangka pendek.