Dalam dunia investasi, setiap individu memiliki gaya dan toleransi risiko yang berbeda. Ada yang lebih suka bermain aman, ada yang berani mengambil risiko besar demi potensi keuntungan tinggi.
Di ranah aset digital seperti kripto, perbedaan ini semakin terlihat jelas karena volatilitas pasar yang tinggi dan peluang besar yang menyertainya.
Untuk memahami perilaku dan strategi investasi yang tepat, penting bagi kamu untuk mengenal tiga tipe utama investor: konservatif, moderat, dan agresif.
Investor Konservatif: Fokus pada Keamanan dan Stabilitas
Investor konservatif cenderung menempatkan keamanan modal di atas segalanya. Mereka tidak terlalu menyukai risiko dan lebih memilih instrumen dengan fluktuasi harga yang rendah.
Dalam konteks aset digital, tipe investor ini biasanya hanya memiliki sebagian kecil portofolio di kripto, sementara sisanya tetap di instrumen tradisional seperti deposito, obligasi, atau reksa dana pasar uang.
Bagi investor konservatif, kripto seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH) bisa dianggap sebagai “eksperimen” jangka panjang, bukan sebagai instrumen utama.
Mereka biasanya melakukan investasi jangka panjang (HODL), membeli di saat pasar turun, dan tidak terlalu sering melakukan transaksi. Tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, melainkan menjaga nilai aset agar tetap tumbuh perlahan namun stabil.
Selain itu, investor konservatif akan sangat memperhatikan keamanan platform, reputasi exchange, serta perlindungan aset digital mereka. Mereka lebih memilih menyimpan kripto di cold wallet dibanding meninggalkannya di bursa. Prinsip utama mereka adalah: lebih baik untung sedikit tapi tenang, daripada mengejar besar tapi gelisah.