Solana tengah menjadi pusat perhatian setelah serangkaian berita besar muncul dalam waktu berdekatan.
Mulai dari peluncuran ETF Solana, meningkatnya aktivitas developer, hingga debat publik antara pendiri Solana dan Ethereum, semuanya memicu perbincangan luas di komunitas kripto.
Di sisi lain, pergerakan para whale Solana juga memperlihatkan pola menarik, menandakan fase akumulasi baru meski harga masih bergerak hati-hati. Apakah semua ini menandakan awal dari pergerakan bullish berikutnya?
Deretan Berita Panas: ETF, Developer, dan Ketegangan dengan Ethereum
Dalam beberapa hari terakhir, dua kabar besar datang hampir bersamaan. Pertama, konfirmasi bahwa ETF berbasis Solana dan HBAR akan mulai diperdagangkan besok setelah berminggu-minggu mengalami ketidakpastian regulasi.
Bitwise dan Canary Capital mengumumkan bahwa produk ETF mereka telah mendapat persetujuan dari NYSE Arca, mengakhiri kebingungan yang sempat membuat investor ragu.
Langkah ini membuka babak baru bagi aset altcoin di pasar keuangan tradisional, karena sebelumnya hanya Bitcoin dan Ethereum yang mendapat tempat di produk serupa.
Meski kabar ini dianggap positif, harga SOL tidak menunjukkan reaksi kuat. Banyak analis memperkirakan peluncuran ETF akan mendorong harga naik, namun sejauh ini pergerakan Solana masih cenderung datar.
Faktor ketidakpastian makroekonomi turut berperan, termasuk penutupan sementara pemerintahan Amerika Serikat yang membuat beberapa keputusan ETF tertunda. Hal ini membuat sebagian investor memilih menunggu konfirmasi dampak nyata dari ETF sebelum kembali agresif di pasar.
Di saat bersamaan, Solana juga kembali bersaing dalam hal inovasi. Data terbaru dari Santiment menunjukkan aktivitas developer di ekosistem Solana meningkat signifikan selama satu bulan terakhir.
Peningkatan ini terlihat pada berbagai proyek utama seperti Wormhole, Drift, dan Swarms. Wormhole yang berfokus pada solusi cross-chain tetap menjadi proyek unggulan, sementara Drift mengalami peningkatan dalam pengembangan protokol derivatif terdesentralisasi.
Swarms bahkan mulai menarik perhatian karena menjajaki integrasi AI dan sistem berbagi data di atas jaringan Solana.
Kenaikan aktivitas ini menandakan bahwa perkembangan di Solana tidak hanya bergantung pada harga pasar, tetapi juga dorongan dari komunitas pengembang yang aktif membangun produk nyata.
Selain itu, proyek seperti Helium yang telah bermigrasi ke jaringan Solana menunjukkan peningkatan partisipasi developer, memperluas cakupan Solana dari sekadar keuangan terdesentralisasi menjadi jaringan aplikasi yang lebih luas dan beragam.
Namun, di tengah berita positif tersebut, muncul pula ketegangan dengan Ethereum. Anatoly Yakovenko, pendiri Solana, memicu perdebatan publik dengan Vitalik Buterin terkait keamanan jaringan Layer-2 Ethereum.
Yakovenko menilai bahwa L2 Ethereum masih memiliki risiko mendasar yang mirip dengan jembatan lintas rantai seperti Wormhole, terutama terkait multisig dan proses validasi di luar jaringan utama.
Buterin membantah dengan menyatakan bahwa L2 tetap aman selama jaringan utama Ethereum tetap terlindungi.
Pernyataan Yakovenko ini langsung menyita perhatian komunitas kripto karena membuka kembali perbandingan lama antara Solana dan Ethereum.
Banyak pengamat melihat debat ini bukan sekadar adu argumen, melainkan indikasi bahwa Solana semakin percaya diri menantang posisi dominan Ethereum di ekosistem kripto.
Di sisi lain, perdebatan ini mempertegas identitas Solana sebagai jaringan dengan pendekatan berbeda terhadap kecepatan, biaya, dan skalabilitas.
Dengan peluncuran ETF yang sudah pasti, meningkatnya aktivitas developer, dan perdebatan publik yang menyoroti posisi teknologinya, Solana kini berada di titik penting. Meskipun harga belum mencerminkan antusiasme tersebut, momentum fundamentalnya terlihat terus menguat.
Investor besar tampaknya memperhatikan semua faktor ini dengan cermat, terutama menjelang hari pertama perdagangan ETF.
Aktivitas Whale dan Analisis Harga: Menunggu Momen Penentuan
Sementara berita terus bergulir, data on-chain memperlihatkan aktivitas menarik dari para whale Solana. Pemegang besar atau whale diketahui telah melakukan transaksi bernilai jutaan dolar dalam beberapa hari terakhir.
Aktivitas ini termasuk perpindahan SOL dari bursa ke dompet pribadi, yang biasanya dianggap sebagai tanda akumulasi. Artinya, beberapa investor besar tampaknya tengah bersiap menghadapi potensi pergerakan besar setelah peluncuran ETF berlangsung.
Data dari berbagai platform pelacakan transaksi memperlihatkan beberapa pola penting. Ketika whale membeli atau menarik SOL dari bursa, tekanan jual jangka pendek cenderung berkurang, mendukung kestabilan harga.
Sebaliknya, ketika whale mengirim SOL ke bursa, pasar sering mengantisipasi potensi aksi jual. Dalam konteks saat ini, lebih banyak transaksi besar justru mengarah ke dompet pribadi, memperkuat pandangan bahwa mereka tengah mengakumulasi menjelang potensi momentum baru.
Selain aktivitas pembelian, staking juga menjadi indikator penting. Beberapa whale terlihat menambah jumlah SOL yang mereka staking, menandakan keyakinan jangka panjang terhadap jaringan.
Ketika jumlah SOL yang dikunci dalam staking meningkat, suplai yang tersedia di pasar berkurang, sehingga tekanan jual pun menurun. Sebaliknya, pergerakan unstake besar dapat menjadi sinyal awal bahwa sebagian whale bersiap mengambil keuntungan jika harga mendekati batas atasnya.
Secara teknikal, harga Solana saat ini masih bergerak dalam kisaran penting antara batas bawah di sekitar $177 dan batas atas di sekitar $209. Batas atas ini menjadi area penting untuk menilai kekuatan pergerakan berikutnya.
Jika harga berhasil menembusnya dengan volume besar, Solana berpeluang mengalami apresiasi lebih lanjut yang menandai fase bullish baru.
Sebaliknya, jika gagal menembus batas tersebut, pasar kemungkinan akan mengalami koreksi pendek sebelum mencoba lagi menembus ke atas.
Sementara itu, batas bawah di sekitar $177 tetap menjadi area pertahanan utama. Selama batas ini mampu bertahan walau terjadi koreksi, struktur harga Solana masih dianggap sehat.
Dalam konteks makro, stabilitas di area ini menunjukkan bahwa pasar masih memandang Solana sebagai aset yang solid, terlebih dengan peluncuran ETF yang dapat menarik minat institusional dalam waktu dekat.
Para analis menilai bahwa volatilitas jangka pendek mungkin meningkat begitu ETF resmi diperdagangkan.
Namun dalam jangka menengah, keberhasilan mempertahankan harga di atas batas bawah dan menembus batas atas akan menjadi kunci utama arah pergerakan berikutnya.
Jika dua hal ini terjadi bersamaan dengan kenaikan volume whale dan staking, peluang Solana untuk melanjutkan momentum positif akan semakin besar.