Jakarta – Otoritas Pajak Norwegia mencatat lonjakan signifikan dalam kepemilikan aset kripto sepanjang tahun pajak 2024. Lebih dari 73.000 warga Norwegia melaporkan memiliki aset digital, meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dikutip dari Coinmarketcap, Rabu (29/10/2025), angka ini melonjak drastis dibanding tahun 2019, saat hanya 6.470 wajib pajak yang melaporkan kepemilikan kripto di negara berpenduduk 5,5 juta jiwa tersebut.
Direktur Pajak Norwegia, Nina Schanke Funnemark, menyambut positif peningkatan pelaporan ini. “Kami senang melihat semakin banyak masyarakat yang melaporkan kepemilikan kripto. Ini memastikan pajak yang dilaporkan sesuai aturan,” ujarnya.
Otoritas pajak mencatat total nilai aset kripto yang dilaporkan pada 2024 mencapai lebih dari USD 4 miliar, terdiri atas USD 550 juta keuntungan dan USD 290 juta kerugian. Peningkatan transparansi ini disebut sebagai hasil kampanye edukasi publik serta kerja sama yang lebih erat antara otoritas pajak dan bursa kripto internasional.
Mulai 2026, pemerintah Norwegia akan mewajibkan seluruh bursa dan kustodian kripto yang beroperasi di wilayahnya untuk menyerahkan data pengguna langsung kepada otoritas pajak melalui sistem pelaporan pihak ketiga.
Langkah ini diharapkan dapat menekan praktik penghindaran pajak dan memperkuat pengawasan terhadap aset digital.
Selain dari sisi individu, Norwegia juga memiliki eksposur terhadap kripto melalui dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) yang dikelola oleh Norges Bank, dengan kepemilikan sekitar 7.161 Bitcoin melalui investasi di perusahaan seperti Strategy, Metaplanet, dan Coinbase.
Kebijakan Norwegia ini sejalan dengan tren global. Di Inggris, otoritas pajak telah mengirim 65.000 surat peringatan kepada individu yang dicurigai belum melaporkan pajak kripto secara benar.
Langkah-langkah tersebut mencerminkan dorongan global menuju transparansi dan kepatuhan pajak digital di tengah meningkatnya popularitas aset kripto di seluruh dunia.