Liputan6.com, Jakarta – Produk Exchange-Traded Fund (ETF) Solana milik Bitwise Asset Management mencatatkan debut impresif pada hari peluncurannya, Selasa (waktu setempat). Berdasarkan data Farside, ETF bertajuk Bitwise Solana Fund (BSOL) itu berhasil menarik investasi hingga USD 69,5 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun (kurs Rp 16.589 per USD).
Capaian ini jauh melampaui debut Rex-Osprey Solana Staking ETF (SSK) yang hanya mencatat USD 12 juta di hari pertama peluncurannya. Keberhasilan tersebut menandai meningkatnya minat investor terhadap produk berbasis staking Solana, yang menawarkan imbal hasil menarik dari jaringan blockchain-nya.
Managing Partner Multicoin Capital, Kyle Samani, menyebut peluncuran ini sebagai “titik balik penting” bagi adopsi Solana di kalangan investor institusional. “Sebelumnya, sebagian besar aset institusional secara hukum tidak diizinkan memperdagangkan atau memiliki Solana — hingga hari ini,” tulis Samani di akun X miliknya, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (29/10/2025).
ETF BSOL memberikan eksposur langsung terhadap harga spot Solana, dengan seluruh asetnya dikelola dan di-stake secara internal untuk memberikan hasil sekitar 7% per tahun. Produk ini resmi melantai di Bursa Efek New York (NYSE) dengan biaya pengelolaan hanya 0,20%, yang bahkan digratiskan selama tiga bulan pertama.
Sebaliknya, SSK menawarkan pendekatan lebih beragam, dengan 54% aset di Solana, 43,5% pada CoinShares Physical Staked Solana ETP di Swiss, dan sisanya diinstrumen seperti JitoSOL serta surat utang jangka pendek. ETF ini memiliki biaya pengelolaan 0,75% dan diperdagangkan di Chicago Board Options Exchange (CBOE).
Dengan performa awal yang kuat, BSOL dipandang sebagai sinyal meningkatnya kepercayaan pasar terhadap ekosistem Solana dan potensi aset kripto berbasis staking di ranah investasi institusional.