Jakarta – Perusahaan pembayaran global Mastercard dilaporkan tengah bersiap mengakuisisi Zerohash, startup infrastruktur kripto asal Amerika Serikat, dengan nilai mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun. Menurut laporan Fortune, proses akuisisi tersebut sudah memasuki tahap negosiasi akhir dan keduanya dikabarkan telah mencapai kesepakatan prinsip.
Jika terlaksana, akuisisi ini akan menjadi salah satu yang terbesar di sektor kripto tahun 2025. Didirikan oleh Edward Woodford dan Brian Liston, Zerohash menyediakan layanan infrastruktur bagi bank, fintech, dan perusahaan pembayaran untuk mengintegrasikan fitur kripto — mulai dari staking, kustodian aset digital, konversi kripto-ke-fiat, hingga dukungan NFT dan stablecoin. Startup ini telah bermitra dengan sejumlah perusahaan besar seperti Interactive Brokers, DraftKings, dan Stripe.
Langkah Mastercard ini dipandang sebagai strategi besar untuk memperkuat posisinya di sektor stablecoin, terutama karena Zerohash memiliki infrastruktur stablecoin yang teregulasi dan mendukung token seperti PYUSD milik PayPal.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mastercard memang semakin agresif mengembangkan layanan berbasis kripto. Perusahaan telah mengizinkan penggunaan stablecoin untuk transaksi ritel, serta bekerja sama dengan MoonPay untuk memungkinkan integrasi kartu Mastercard dengan saldo aset digital.
Meski aktif memperluas bisnis di dunia blockchain, Mastercard menegaskan tidak akan membangun blockchain-nya sendiri, melainkan fokus pada integrasi dan kemitraan strategis. Jika akuisisi ini resmi terwujud, Mastercard berpotensi menjadi pemain dominan dalam sektor pembayaran kripto global, memperkuat perannya sebagai jembatan antara sistem keuangan tradisional dan dunia aset digital.