Jelang pertemuan dagang antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, pasar global menunjukkan tanda-tanda ketegangan baru.
Investor di seluruh dunia mulai berspekulasi soal arah kebijakan dagang kedua negara dengan ekspektasi tinggi terhadap kemungkinan gencatan senjata tarif.
Sinyal positif sempat muncul setelah pejabat AS menyebutkan bahwa kedua pihak telah mencapai kerangka kesepakatan yang mencakup penurunan tarif impor AS terhadap produk China serta pelonggaran ekspor rare earth dari Beijing.
Fenomena ini mengulang pola yang dikenal investor sebagai “TACO pattern” (Trump Always Chickens Out), istilah populer di Wall Street untuk menggambarkan kebiasaan Trump menggertak lewat kebijakan keras lalu melunak menjelang kesepakatan.
Analis multi-aset di Mizuho Bank, Evelyne Gomez-Liechti, mengatakan fenomena seperti ini sudah menjadi pola khas setiap kali Trump membuat pernyataan keras.
“Setiap kali Trump membuat pernyataan besar, pasar sempat goyah. Tapi akhirnya, seperti biasa, pembicaraan kembali berjalan konstruktif,” ujarnya.
Gomez-Liechti bahkan menyebutnya sebagai “TACO pattern – Trump Always Chickens Out”, yaitu kecenderungan Trump menggertak besar-besaran sebelum akhirnya melunak.
Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth, Art Hogan, juga menambahkan bahwa pasar kini berasumsi tarif rata-rata antara AS dan mitra dagangnya akan stabil di kisaran 15%.
“Jika hasil pembicaraan mengubah asumsi itu ke arah negatif, pasar akan mudah terguncang,” ujarnya.
Sejarah pun jadi pengingat. Menurut analis Global FX & Rates di Macquarie, Thierry Wizman, kesepakatan dagang AS–China kerap berakhir tanpa hasil konkret.