Jakarta – Pi Network Ventures resmi menjalin kemitraan strategis dengan OpenMind untuk memperkuat pengembangan kecerdasan buatan (AI) terdesentralisasi dengan memanfaatkan lebih dari 350.000 node aktif di jaringannya.
Diumumkan pada 31 Oktober 2025, kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi Pi Network dalam memperluas ekosistem Web3 dan menghadirkan integrasi antara AI dan robotika. Melalui kerja sama ini, kedua pihak akan membangun kerangka baru yang menggabungkan teknologi blockchain dan AI guna menciptakan sistem yang lebih efisien, terbuka, serta berbasis komunitas.
Pi Network Ventures akan memimpin pengujian model AI terdesentralisasi menggunakan infrastruktur node yang ada. Inisiatif ini juga memperkenalkan sistem insentif berbasis token bagi para kontributor, mirip dengan mekanisme community mining yang menjadi ciri khas Pi Network.
Meski nilai investasinya belum diungkap, langkah ini menunjukkan fokus strategis Pi Network dalam memperluas fungsionalitas ekosistemnya tanpa mengganggu mata uang kripto besar lainnya.
Langkah tersebut juga sejalan dengan tren global, di mana proyek seperti Fetch.ai turut berinvestasi dalam pengembangan AI terdesentralisasi untuk memperkuat ekosistem Web3 berbasis inovasi teknologi.
“Kami memperluas ekosistem untuk memungkinkan pengembangan AI dan robotika terdesentralisasi dengan model komunitas yang transparan dan berbasis token,” ujar perwakilan Pi Network Ventures.
Sebagai informasi, Pi Network merupakan proyek kripto yang diluncurkan pada 2019 oleh sekelompok lulusan Stanford University, dengan misi membuat teknologi blockchain lebih inklusif. Hingga kini, jaringan tersebut telah memiliki puluhan juta pengguna global dan terus memperluas ekosistemnya, kini termasuk pengembangan AI melalui kemitraan dengan OpenMind.