Setelah kabar perdamaian antara Amerika Serikat dan Tiongkok meredakan ketegangan global, tiga aset safe haven Bitcoin (BTC), emas, dan perak justru kompak melemah.
Kondisi ini menunjukkan adanya rotasi modal dari aset lindung nilai menuju instrumen yang lebih berisiko seiring berkurangnya ketakutan pasar.
Melansir dari Be(in)crypto, momentum bullish pada ketiga aset tersebut mulai pudar. Investor kini tampak mengambil posisi hati-hati setelah periode reli panjang yang didorong oleh ketegangan geopolitik.
Harga Bitcoin menghadapi tekanan jual di sekitar $112.000, area yang sudah beberapa kali menjadi resistansi kuat.
Posisi indikator Relative Strength Index (RSI) di level 46 menunjukkan melemahnya dorongan beli, sementara Simple Moving Average (SMA) 9-hari di $111.281 masih menahan pergerakan harga dari atas.
Jika Bitcoin menembus garis tren naik (ascending trendline), analis memperkirakan potensi koreksi ke $106.200, bahkan bisa menuju $100.700 jika tekanan berlanjut.
Namun, bila terjadi penembusan dan retest di atas $111.999, BTC berpeluang melanjutkan kenaikan menuju $117.500 hingga $123.000, dengan area konfirmasi bullish baru di $123.891.