Michael Saylor, salah satu tokoh paling vokal di dunia cryptocurrency, kembali membuat pernyataan kontroversial: ia memprediksi bahwa harga satu crypto bisa melonjak lebih dari 19.500% dalam dua dekade ke depan. Crypto yang ia maksud tentu saja adalah Bitcoin.
Sinyal Bull Market dari Saylor, Tapi Investor Retail Harus Cermat
Namun, ada tantangan besar bagi investor retail yang ingin mengikuti jejak Saylor. Harga Bitcoin kini sudah mencapai $108.073,13 atau setara dengan Rp1.794.626.876 (berdasarkan kurs Rp16.606/USD per 22 Oktober 2025). Dengan harga setinggi itu, potensi ROI besar hanya bisa diraih dalam jangka waktu yang sangat panjang dan dengan modal sangat besar.
Di sinilah letak dilema investor kecil. Banyak yang ingin mendapatkan hasil luar biasa seperti Saylor, tetapi tidak punya daya beli yang cukup besar untuk masuk ke Bitcoin sekarang. Untungnya, ada peluang presale altcoin yang dinilai bisa memberikan imbal hasil jauh lebih cepat dan besar — bahkan diprediksi bisa melampaui 1000x dalam beberapa bulan.
Sebelum membahas tiga presale terpanas saat ini, mari kita pahami dulu mengapa Bitcoin kembali menjadi sorotan dan bagaimana pasar crypto global sedang bersiap menuju fase akumulasi besar.
Bitcoin Mendekati Arah Baru: Apa yang Mendorong Optimisme Pasar?
Bitcoin saat ini diperdagangkan pada harga $108.073,13 atau Rp1.794.626.876. Meski mengalami penurunan ringan 2,21% dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan tetap tinggi, yaitu sebesar $103,3 miliar (Rp1.715 triliun). Market cap Bitcoin kini menyentuh $2,15 triliun, mencerminkan dominasi pasar yang luar biasa.
Bitcoin Mendekati Arah Baru: Apa yang Mendorong Optimisme Pasar?
Bitcoin saat ini diperdagangkan pada harga $108.073,13 atau Rp1.794.626.876. Meski mengalami penurunan ringan 2,21% dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan tetap tinggi, yaitu sebesar $103,3 miliar (Rp1.715 triliun). Market cap Bitcoin kini menyentuh $2,15 triliun, mencerminkan dominasi pasar yang luar biasa.
| Nama Koin | Bitcoin (BTC) |
|---|---|
| Bitcoin Harga | $104,522.58 |
| Bitcoin ATH | $126,173.18 (October 6, 2025) |
| Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam | ▼ -2.5900% |
| Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari | ▼ -8.64% |
| Bitcoin Kapitalisasi Pasar | $2.08T |
| Sirkulasi Pasokan | 19.94M |
Namun, data teknikal bukan satu-satunya pemicu optimisme pasar. Ada serangkaian kabar besar yang turut mendorong lonjakan sentimen investor:
1. BlackRock Luncurkan Bitcoin ETP di London Stock Exchange
Langkah strategis dari raksasa keuangan global, BlackRock, untuk meluncurkan produk ETP (Exchange Traded Product) berbasis Bitcoin di bursa saham London menciptakan gelombang adopsi institusional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Produk ini sepenuhnya teregulasi dan disimpan melalui layanan custody dari Coinbase — mengisyaratkan bahwa aset crypto kini mulai menyatu dengan dunia keuangan tradisional secara formal.
Artinya? Investor institusional dari Eropa kini memiliki jalur akses langsung ke Bitcoin melalui produk investasi yang mereka pahami dan percayai.
2. Jepang Izinkan Bank Pegang Bitcoin
FSA Jepang (Financial Services Agency) dilaporkan tengah menyusun kebijakan baru yang akan memperbolehkan bank-bank lokal untuk menyimpan aset crypto seperti Bitcoin dalam neraca mereka. Jika kebijakan ini disahkan, Jepang akan menjadi negara maju pertama yang secara eksplisit mengizinkan lembaga keuangan konvensional memegang Bitcoin sebagai bagian dari aset cadangan.
Ini menjadi sinyal besar bagi investor global: legitimasi Bitcoin semakin tak terbantahkan.
3. Mt. Gox Akan Selesaikan 35.000 BTC Tahun Depan
Kasus Mt. Gox, yang sempat menghantui komunitas crypto selama bertahun-tahun, tampaknya akan segera selesai. Trustee Mt. Gox berencana untuk menyelesaikan pengembalian 35.000 BTC kepada para kreditur pada tahun 2025. Meskipun ini dapat menyebabkan volatilitas jangka pendek, banyak analis melihat penyelesaian ini sebagai momen penting untuk menutup salah satu bab tergelap dalam sejarah Bitcoin.
4. Strategi Bitcoin MicroStrategy Tembus 640.000 BTC
MicroStrategy, yang kini berganti nama menjadi “Strategy”, telah mengakumulasi lebih dari 640.000 BTC di neraca perusahaannya. Michael Saylor, tokoh utama di balik strategi ini, memperkirakan harga Bitcoin dapat mencapai $21 juta per koin pada tahun 2046 — alias kenaikan lebih dari 19.500% dari harga saat ini.
Menurut Saylor, sebagian besar kekayaan dunia akan dialihkan ke aset langka seperti Bitcoin, menjadikannya penyimpan nilai utama di era pasca-inflasi global.
Kenapa Bitcoin Sulit Jadi Alat Kaya Cepat di 2025?
Meski visi Saylor sangat ambisius, realitas di lapangan berkata lain bagi investor retail. Harga Bitcoin kini hampir menyentuh Rp1,8 miliar per koin. Bahkan membeli 0.01 BTC saja butuh sekitar Rp17,9 juta — angka yang tidak kecil bagi kebanyakan investor baru.
Lebih penting lagi, pertumbuhan Bitcoin kini mulai melambat secara tahunan. Hal ini wajar mengingat kapitalisasi pasar yang sudah sangat besar. ROI yang tinggi hanya mungkin terjadi dalam jangka panjang, dan memerlukan kesabaran serta alokasi dana besar.
Sebaliknya, investor ritel masa kini lebih tertarik pada proyek crypto yang:
- Masih dalam tahap awal (presale)
- Punya harga token sangat murah (di bawah Rp500)
- Menawarkan peluang kenaikan 100x–1000x dalam waktu 3–6 bulan
- Didukung roadmap yang jelas, staking reward tinggi, dan komunitas aktif
Berikutnya, kita akan membahas tiga proyek presale yang memenuhi semua kriteria ini dan bahkan bisa mengungguli performa awal Bitcoin.
Pepenode: Revolusi Meme Coin dengan Konsep “Mine to Earn”
Di tengah kejenuhan pasar meme coin yang cenderung menawarkan humor tanpa utilitas, Pepenode (PEPENODE) muncul dengan pendekatan segar yang memadukan nostalgia dunia mining dan dinamika komunitas. Dengan konsep “Mine to Earn,” Pepenode memungkinkan siapa pun untuk “menambang” meme hanya melalui aktivitas komunitas — tanpa perangkat keras mahal, tanpa konsumsi listrik tinggi. Inovasi ini menghadirkan pengalaman baru bagi generasi muda yang tumbuh dengan budaya meme, namun tetap ingin terlibat dalam aktivitas produktif berbasis blockchain.