Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

SQL Injection: Cara Kerja, Risiko, dan Dampaknya pada Exchange & Explorer

Posted on November 9, 2025

SQL Injection masih menjadi ancaman nyata meski sudah dikenal lama. Di dunia kripto, tempat nilai digital berpindah cepat dan data pengguna sangat berharga, celah sederhana di aplikasi web bisa berujung bencana.

Artikel ini menjelaskan dengan bahasa yang mengalir: apa itu SQL Injection, bagaimana ia bekerja tanpa menampilkan contoh kode, seperti apa dampaknya pada exchange dan blockchain explorer, serta langkah pencegahan yang praktis untuk mengurangi risikonya.

SQL Injection terjadi ketika aplikasi menerima input dari pengguna dan kemudian memperlakukannya seolah-olah aman, sehingga input tersebut dapat mengubah perintah yang dikirim ke basis data.

Dampaknya bisa berupa kebocoran data, manipulasi informasi, hingga hilangnya fungsi sistem. Di lingkungan kripto, konsekuensinya lebih besar karena melibatkan aset nyata, reputasi platform, dan kepercayaan pengguna.

Apa itu SQL Injection
SQL Injection adalah teknik eksploitasi terhadap aplikasi yang menggunakan database jenis SQL.

Penyerang memanfaatkan titik-titik input yang tidak tervalidasi dengan benar—seperti kolom pencarian, formulir login, atau parameter URL—untuk menyisipkan instruksi berbahaya sehingga aplikasi menjalankan perintah yang seharusnya tidak dijalankan.

Hasilnya bisa berupa akses ke data sensitif, perubahan isi database, ataupun kemampuan untuk menjalankan operasi yang merusak.

Intinya, masalahnya bukan pada database itu sendiri, melainkan pada cara aplikasi menerima, memproses, dan menyatukan data dari pengguna dengan perintah untuk database. Ketika batas antara data dan perintah kabur, celah muncul.

Bagaimana Cara Kerjanya (Secara Umum)
Secara konseptual, serangan ini berjalan melalui tiga fase utama: menemukan titik input yang tidak terlindungi, menyisipkan input yang mengubah logika permintaan data, dan memanfaatkan hasilnya untuk memperoleh akses atau melakukan perubahan.

Penyerang biasanya menguji berbagai jenis masukan untuk melihat bagaimana aplikasi merespons, lalu mengarahkan masukan tersebut untuk menghasilkan output yang menguntungkan mereka.

Serangan bisa bersifat pasif—mencuri atau menyalin data tanpa gangguan besar—atau aktif—mengubah data, menghapus tabel, atau memberi hak akses baru.

Karena sering terlihat seperti input pengguna biasa, tindakan ini bisa berlangsung lama tanpa terdeteksi jika tidak ada pemantauan atau logging yang baik.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • American Bitcoin Tingkatkan Kepemilikan Jadi 4.004 BTC, Setara Rp 6,93 Triliun
  • Harga Kripto Melemah, Nilai Pasar Anjlok USD 1 Triliun di Awal November 2025
  • Bank Italia Dukung Euro Digital, ECB Targetkan Uji Coba pada 2027 dan Peluncuran Penuh 2029
  • Lonjakan Permintaan Stablecoin Bisa Tekan Suku Bunga AS, Kata Gubernur The Fed Stephen Miran
  • Kazakhstan Siapkan Dana Cadangan Kripto Senilai USD 1 Miliar Awal 2026

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme