Bank global Morgan Stanley memperingatkan bahwa Bitcoin kini berada di fase “fall season” dalam siklus pasar kripto empat tahunan alias periode yang disebut sebagai waktu terakhir untuk mengambil keuntungan sebelum datangnya “crypto winter” berikutnya.
Dalam podcast Crypto Goes Mainstream, analis investasi Denny Galindo menjelaskan bahwa pergerakan harga Bitcoin mengikuti pola “tiga tahun naik, satu tahun turun”.
Artinya, setelah tiga tahun pertumbuhan signifikan, akan ada satu fase koreksi besar. Bagaimana penjelasan siklus ini?
Pada 5 November 2025, harga Bitcoin sempat jatuh di bawah $99.000, menembus rata-rata pergerakan 365 hari. Ini menjadi level penting yang sering dianggap batas antara tren naik dan tren turun.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $102.331. Analis menilai pola pergerakannya mulai menyerupai siklus 2015 – 2018 dan 2018 – 2022, yang diikuti periode penurunan panjang.
Menurut Julio Moreno, Kepala Riset di CryptoQuant, penurunan di bawah garis rata-rata tahunan menandakan pergeseran sentimen makro menuju fase kehati-hatian.