Bitcoin (BTC) kembali mencuri perhatian setelah analis veteran Peter Brandt menyampaikan proyeksi ekstrem terkait arah pergerakan harga berikutnya.
Brandt memperingatkan bahwa aset ini masih berpotensi mengalami koreksi tajam menuju US$50.000 sebelum memulai reli besar yang dapat mendorong harga hingga US$250.000.
Brandt menegaskan bahwa pola siklus empat tahunan Bitcoin tetap mengikuti struktur historis yang konsisten.
Setiap siklus umumnya menampilkan kenaikan ke rekor baru, diikuti penurunan signifikan lebih dari 75%, sebelum akhirnya memasuki bull cycle berikutnya. Menurutnya, pola tersebut masih relevan meski terdapat tanda melemahnya kualitas tiap siklus.
Ia memperingatkan bahwa tekanan bearish jangka pendek belum selesai. Bitcoin disebut masih berpotensi turun lebih dalam menuju US$50 ribu.
Namun, jika retest tersebut terjadi, Brandt melihat peluang reli eksplosif yang dapat membawa harga menuju US$200 ribu hingga US$250 ribu pada bull cycle selanjutnya.
Brandt menyampaikan bahwa skenario ini bukan asumsi semata, melainkan rangkuman dari lima kejadian serupa yang terjadi sepanjang perjalanan historis Bitcoin.
Setiap kali parabola jangka panjang patah, fase koreksi mendalam cenderung memicu reset siklus dan membuka peluang tren naik mayor.