CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini menyampaikan prediksi bahwa harga Bitcoin berpotensi mencapai area US$180.000 pada penghujung 2026. Proyeksi ini menegaskan pandangannya yang optimistis terhadap prospek jangka panjang aset kripto terbesar tersebut.
Dalam sebuah panel diskusi bersama President Solana Foundation Lily Liu dan CEO Binance Richard Teng di ajang Binance Blockchain Week 2025 pada Rabu (4/12/2025), Garlinghouse menilai fundamental Bitcoin semakin kuat di tengah meningkatnya adopsi institusional serta minat investor global yang tetap konsisten. Ia menyatakan bahwa momentum ini dapat membuka peluang bagi kenaikan signifikan dalam dua tahun ke depan.
Garlinghouse menjelaskan bahwa salah satu faktor pendukung optimismenya adalah kejelasan regulasi yang mulai terbentuk di Amerika Serikat. Menurutnya, perkembangan tersebut menjadi katalis penting bagi pertumbuhan jangka panjang, terlebih AS menguasai sekitar 22% dari total PDB global sehingga arah kebijakannya sangat memengaruhi iklim industri kripto secara keseluruhan.
Ia juga menyoroti kondisi pasar yang saat ini berada pada fase risk-off setelah periode risk-on yang sangat agresif. Koreksi tajam pada awal Oktober, termasuk likuidasi posisi leverage Bitcoin yang mencapai lebih dari US$20 miliar serta pendanaan yang berbalik negatif di berbagai platform derivatif besar, dinilai sebagai bagian dari dinamika normal pasar. Garlinghouse menilai bahwa angin makro menjelang 2026 justru menjadi yang paling kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Data terbaru menunjukkan bahwa para trader lebih banyak melakukan rotasi ke stablecoin dibanding agresif membeli saat harga turun. Menurut Garlinghouse, ini menjadi sinyal bahwa pasar tengah memasuki fase penyesuaian sebelum kembali menguat. Ia juga menambahkan bahwa industri kripto kini semakin bergeser dari spekulasi menuju penggunaan nyata berkat hadirnya aplikasi yang lebih mudah digunakan dan semakin relevan untuk kebutuhan praktis.
Adopsi ETF Kripto Terus Menguat
Garlinghouse juga menyoroti pesatnya adopsi ETF kripto. Saat ini, produk ETF kripto baru mengisi sekitar 1 hingga 2% dari total pasar ETF global. Ia memperkirakan porsi tersebut akan meningkat signifikan sepanjang 2026 karena institusi mulai meningkatkan keterlibatan mereka secara bertahap. Menurutnya, permintaan institusional yang tertahan selama beberapa waktu akan mulai masuk dan mendorong arus investasi baru.
Sementara itu, Richard Teng tidak memberikan target harga tertentu, tetapi ia menyampaikan keyakinan bahwa nilai Bitcoin akan berada di level yang lebih tinggi dibanding kondisi saat ini. Ia menegaskan bahwa fokus utama Binance adalah pertumbuhan jangka panjang dan pengembangan ekosistem, bukan volatilitas jangka pendek.
Teng juga mengakui bahwa volatilitas belakangan ini cukup tajam, namun ia menekankan bahwa tren jangka panjang industri tetap positif. Ia mengungkapkan bahwa jumlah institusi yang masuk ke industri kripto telah meningkat dua kali lipat tahun lalu dan kembali naik dua kali lipat tahun ini, menunjukkan pertumbuhan minat yang signifikan. Menurutnya, volatilitas bukanlah fenomena unik di kripto, melainkan terjadi pada berbagai kelas aset lain.
Lily Liu turut memberikan pandangan positif dengan memproyeksikan bahwa harga Bitcoin berpotensi bergerak di atas US$100.000. Ia menilai arus modal yang menguat serta perkembangan teknologi akan terus memperluas utilitas jaringan kripto dan mendukung tren kenaikan harga dalam jangka menengah.
Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin berada di kisaran US$92.300 dengan penurunan sekitar 1% dalam 24 jam terakhir. Harga tersebut masih terpaut sekitar 26% dari rekor tertinggi sepanjang masa di US$126.100 yang tercatat pada awal Oktober lalu.