Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Arthur Hayes: Bitcoin (BTC) Bisa Sentuh Rp3,3 Miliar di Maret 2026

Posted on December 24, 2025

Bitcoin (BTC) masih bergerak di bawah ekspektasi pasar pada akhir 2025. Setelah sempat mendekati level psikologis US$100.000, tekanan di kuartal terakhir membuat harga BTC kembali melemah. 

Sejumlah analis menilai Bitcoin akan menutup tahun ini di bawah level tersebut, sementara potensi reli besar justru bergeser ke 2026.

Pandangan ini disampaikan oleh pendiri sekaligus mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes. Ia memperkirakan Bitcoin berpotensi mencapai US$200.000 atau sekitar Rp3,3 miliar pada Maret 2026, seiring perubahan kebijakan likuiditas bank sentral Amerika Serikat.

Arthur Hayes: Reli Bitcoin Bukan Gagal, Tapi Mundur ke 2026

Arthur Hayes menilai pasar terlalu cepat berharap reli besar terjadi pada 2025. Menurutnya, tekanan harga saat ini mencerminkan ketidakpastian investor terhadap arah kebijakan moneter The Federal Reserve.

Dalam analisanya, Hayes menyebut Bitcoin masih berpotensi bergerak sideways di kisaran US$80.000–US$100.000 selama pasar belum sepenuhnya memahami dampak kebijakan terbaru The Fed. Kenaikan signifikan baru akan terjadi ketika persepsi tersebut berubah.

Kebijakan The Fed Jadi Pemicu Utama Skenario Bullish Bitcoin

Faktor utama yang disoroti Hayes adalah kebijakan Reserve Management Purchases (RMP) yang diumumkan The Fed dalam pertemuan FOMC terakhir. 

Melalui kebijakan ini, bank sentral AS membeli sekitar US$40 miliar obligasi pemerintah jangka pendek setiap bulan.

Secara resmi, The Fed menyebut RMP sebagai langkah manajemen likuiditas, bukan pelonggaran moneter. 

Namun, Hayes memiliki pandangan berbeda. Ia menilai RMP secara fungsi tidak jauh berbeda dari Quantitative Easing (QE) karena sama-sama menambah likuiditas ke sistem keuangan.

Menurut Hayes, likuiditas tambahan inilah yang selama ini menjadi bahan bakar utama bagi kenaikan aset berisiko, termasuk Bitcoin.

Likuiditas Global Disebut Penentu Arah Harga Bitcoin

Hayes menilai harga Bitcoin belum bereaksi agresif karena pasar belum menyamakan RMP dengan QE. Selama kebijakan tersebut masih dipersepsikan sebagai langkah teknis, harga BTC cenderung stagnan.

Namun, ketika investor mulai menganggap RMP sebagai bentuk pelonggaran moneter terselubung, sentimen diperkirakan berubah cepat. 

Pada fase inilah, Hayes melihat peluang Bitcoin menembus level US$124.000, sebelum melanjutkan reli menuju US$200.000 pada Maret 2026.

Setelah Bitcoin Tembus Puncak, Koreksi Tetap Terjadi

Meski optimistis terhadap potensi kenaikan, Hayes tidak mengabaikan risiko koreksi. Ia memperkirakan setelah mencapai puncak tersebut, Bitcoin akan mengalami penurunan harga.

Namun berbeda dari siklus sebelumnya, Hayes memperkirakan koreksi kali ini akan membentuk bottom lokal di atas US$124.000, menandakan struktur harga yang lebih kuat dibanding fase bearish sebelumnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Prospek The Fed 2026: Arah Suku Bunga, Likuiditas, dan Strategi Investasi
  • Bisakah Ethereum (ETH) Keluar dari Fase Sideways Jelang Natal 2025?
  • Prediksi Jesse Pollak: Bitcoin Bisa Naik ke $200K Tahun 2026
  • Bitcoin Tunjukkan 5 Sinyal Bahaya Jelang 2026, Apa yang Perlu Diperhatikan?
  • Arthur Hayes: Bitcoin (BTC) Bisa Sentuh Rp3,3 Miliar di Maret 2026

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme