ASTER diperdagangkan di bawah pengawasan ketat karena pelaku pasar menilai kembali volatilitas terkini. Aset tersebut mengalami pergerakan korektif yang tajam, diikuti oleh stabilisasi jangka pendek. Sinyal struktural, bukan sentimen, saat ini menjadi panduan analisis. Para trader tetap fokus pada perilaku harga di sekitar titik ekstrem terkini.
ASTER tetap berada dalam fase koreksi setelah periode distribusi sebelumnya. Terjadi pergerakan harga tertinggi dan terendah yang seragam dalam grafik 12 jam. Tekanan jual kemudian melonjak ke area $0,70 yang merupakan perpanjangan penurunan yang kuat. Pergerakan tersebut mewakili fase penjualan paling agresif dalam beberapa minggu terakhir.
Saat harga mendekati titik terendah baru-baru ini, momentum penjualan mulai mereda. Rentang candlestick menyempit, mencerminkan berkurangnya urgensi di antara para penjual. Partisipasi tampak selektif daripada berbasis luas selama konsolidasi. Ciri-ciri ini sering muncul ketika pasar berhenti sejenak setelah pergerakan arah yang kuat.
Resistensi pada jangka waktu yang lebih panjang tetap utuh di atas level saat ini. Kerusakan struktural akibat penurunan sebelumnya belum diperbaiki. Namun, pasar umumnya mengalami fase koreksi dalam tren yang lebih luas. Penyesuaian harga jangka pendek sering terjadi sebelum kejelasan arah yang lebih besar.
Ciri khas pada grafik ASTER adalah munculnya candlestick tanpa sumbu. Candlestick ini terbentuk di dekat titik tertinggi distribusi sebelumnya dan titik ekstrem sisi jual baru-baru ini. Struktur tanpa sumbu mencerminkan eksekusi agresif tanpa aliran balik yang cukup. Teori lelang menganggap perilaku seperti itu sebagai penemuan harga yang tidak lengkap.
Pembaruan pasar dari analis DrBullZeus secara langsung merujuk pada pola ini. Seorang analis mencatat bahwa candlestick tanpa sumbu jarang tetap kosong dalam jangka waktu lama. Pengamatan tersebut menggolongkan area-area ini sebagai zona yang kemungkinan akan dikunjungi kembali. Komentar semacam itu mengalihkan perhatian ke arah mekanisme struktural.
Likuiditas yang terlewatkan selama pergerakan cepat sering menarik minat perdagangan di masa mendatang. Peserta yang melewatkan eksekusi dapat kembali terlibat ketika harga kembali. Perilaku ini mendukung konsep penyeimbangan kembali pasar. Akibatnya, candlestick tanpa sumbu bawah memperoleh relevansi teknis.