Jakarta — Bank Sentral Rusia merilis proposal kerangka regulasi kripto terpadu yang akan mulai diterapkan pada 2026, disertai pengenaan sanksi untuk aktivitas pasar kripto ilegal mulai 1 Juli 2027. Langkah ini menandai perubahan sikap otoritas keuangan Rusia, dari penolakan total menuju regulasi yang diawasi ketat.
Dalam proposal yang diajukan ke pemerintah, Rusia membedakan aturan untuk dua kategori investor: investor ritel yang tidak memenuhi syarat dan investor terverifikasi.
Investor ritel hanya diperbolehkan membeli daftar kripto paling likuid setelah lulus tes pengetahuan, dengan batas pembelian tahunan maksimal 300.000 rubel melalui satu perantara. Sementara itu, investor yang memenuhi syarat dapat membeli hampir semua aset kripto—kecuali token anonim—tanpa batas volume, namun tetap wajib mengikuti pengujian risiko.
Bank Sentral Rusia menegaskan kripto dan stablecoin akan diakui sebagai aset moneter untuk tujuan investasi, tetapi tetap dilarang digunakan sebagai alat pembayaran domestik, sejalan dengan undang-undang yang berlaku sejak 2020.
Jika aturan ini diadopsi, transaksi kripto hanya boleh dilakukan melalui infrastruktur berlisensi, termasuk bursa, broker, dan kustodian. Warga Rusia juga diperbolehkan membeli kripto di platform asing menggunakan rekening luar negeri, dengan syarat transaksi dilaporkan ke otoritas pajak.
Kerangka ini juga diperluas ke pasar aset keuangan digital (DFA) untuk membuka peluang investasi asing dan memperluas akses investor. LGO99
Bank sentral menargetkan penyelesaian dasar hukum regulasi ini pada 1 Juli 2026, sebelum memasuki fase penegakan hukum formal pada 2027. Langkah ini disebut sebagai transisi dari “zona abu-abu” menuju sistem regulasi kripto yang lebih jelas dan terstruktur.